CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

BRAU masih rugi US$ 165,48 juta di 2013


Senin, 31 Maret 2014 / 18:27 WIB
BRAU masih rugi US$ 165,48 juta di 2013
ILUSTRASI. 4 Manfaat Neroli Oil untuk Kecantikan Kulit.


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kinerja keuangan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) masih merah seiring merosotnya harga jual batubara dunia. Berdasarkan laporan keuangan tahun 2013 yang dirilis Jumat (28/3), BRAU  mencatatkan rugi bersih US$ 165,48 juta.

Rugi bersih BRAU sejatinya turun 8,54% dari tahun sebelumnya yang US$ 180,94 juta. Namun, hal itu tidak dapat menjadi indikasi bahwa performa operasional BRAU secara umum telah membaik. 

Pasalnya, penurunan rugi lebih banyak disebabkan oleh keputusan BRAU menghapus penurunan nilai aset keuangan yang tersedia untuk dijual senilai US$ 47,09 juta. Ini adalah investasi di Chateau Asset Management SPC yang hingga belum mampu ditarik kembali oleh BRAU. 

Di sisi lain, penjualan bersih BRAU di tahun lalu juga turun 6,99% year-on-year (yoy) menjadi US$ 1,42 miliar. Mengacu pada penjelasan sang induk usaha, Asia Resource Minerals Plc (ARM), BRAU sebenarnya mampu mendongkrak volume penjualan batubara 11% yoy menjadi 23,3 juta ton.

Ini didorong kenaikan produksi batubara BRAU sebesar 12% yoy menjadi 23,5 juta ton di tahun lalu. "Saya dengan berbahagia melaporkan bahwa kami (berhasil) melampai target produksi tahun lalu," kata Nick von Schirnding, Chief Executive Officer ARM, akhir pekan lalu.  

Sayangnya, performa itu tergerus oleh penurunan harga jual rata-rata FOB batubara BRAU sebesar 16% yoy ke level US$ 59,6 per ton. BRAU sebjatinya sudah mengantisipasi penurunan harga dengan menggelar berbagai program efisiensi biaya. 

Namun, strategi itu ternyata belum memberikan dampak signifikan pada biaya produksi BRAU yang hanya turun tipis dari US$ 38,7 per ton menjadi US$ 38,6 per ton di tahun lalu. 

Nick bilang, BRAU akan tetap memfokuskan diri pada strategi optimisasi aset dan efisiensi biaya untuk lebih memaksimalkan profit di tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×