Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) berencana mengerem produksi batubara. Di 2014, anak usaha Asia Resource Minerals Plc (ARMS) ini hanya menargetkan produksi sebanyak 22,35 juta ton batubara, turun 4,89% dari realisasi 2013 yang 23,5 juta ton.
Hal itu diungkapkan Direktur Utama BRAU, Raden Curt Eko Santoso Budianto, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (21/3). Namun, manajemen BRAU tidak menjelaskan alasan mengerem laju produksi batubara tersebut.
Di tahun lalu, performa operasional BRAU sejatinya lumayan oke. BRAU masih mampu mendongkrak produksi 11,7% year-on-year (yoy) menjadi 23,5 juta ton. Ini bahkan melampaui target produksi BRAU di 2013 yang awalnya ditetapkan 23 juta ton.
Bahkan, Nick von Schrinding, Chief Executive Officer (CEO) ARMS dalam pernyataan resmi pada 12 Februari 2014, menyatakan, pihaknya menargetkan pertumbuhan produksi BRAU sebanyak 10% dari tahun 2013.
BRAU pun akan terus berupaya mengoptimalkan penggunaan aset demi mengurangi beban biaya sehingga tercipta efisiensi. BRAU, lanjut Nick, terus mengadakan negosiasi dengan para kontraktor terkait pengenaan tarif jasa yang akan diberikan di tahun ini.
"Perkembangannya akan kami sampaikan pada saat pengumuman kinerja tahun 2013 yang akan diumumkan 28 Maret 2014," tutur Nick, dalam penjelasan resmi di situs ARMS tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News