Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Yudho Winarto
Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia menyatakan pertumbuhan sektor pertambangan tak terlepas dari data ekspor impor komoditas ini. Berdasarkan data ekspor Desember 2017 pertambangan mengalami kenaikan 15,04% (YoY), pengadaan gas naik 71,04% (YoY), dan minyak mentah naik tipis 0,79% (YoY).
Diperkirakan, pada tahun ini produk pertambangan tersebut masih signifikan menyumbang ekspor Indonesia. Mulai dari pertambangan, minyak mentah, dan gas. "Sektor yang menarik, pertambangan khususnya batubara dan minyak mentah," ujar Bertoni kepada KONTAN, Selasa (16/1).
Adanya sentimen tersebut, turut membuat sektor ini menarik dilirik karena ada kenaikan bobot.
Menurutnya, tumbuhnya kepercayaan akan pertumbuhan global juga diikuti dengan permintaan komoditas, membuat trend bullish sektor ini telah dimulai pada awal Desember 2017 hingga sekarang. "Harga komoditas potensi melanjutkan penguatan," imbuhnya.
Alhasil, kenaikan tersebut direspon positif oleh pelaku pasar khususnya sektor pertambangan. Hal itu terjadi, walaupun indeks telah cetak rekor baru seiring lonjakan saham-saham komoditas maupun perbankan. "Tahun ini komoditas masih dominan melanjutkan kenaikan," tambah Bertoni.
Dia menyatakan, saat ini sektor pertambangan batubara dan migas memimpin kenaikan indeks. Saham komoditas yang menarik, di antaranya seperti HRUM, PGAS, dan ITMG. Dia merekomendasikan buy saham tersebut, dengan target harga HRUM pada 3.200, PGAS pada 3.000, dan ITMG 32.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News