Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan kinerja yang gemilang. Hal itu tampak dari rekor level IHSG yang tercatat dari waktu ke waktu. Seiring dengan itu, tercatat pula perubahan bobot sektoral saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Bobot indeks saham sektor pertambangan terhadap IHSG menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan. Dari data Bloomberg, secara year to date (ytd) sampai Rabu (17/1) sektor pertambangan memiliki bobot 5,55%. Padahal, sampai dengan penutupan tahun 2017, bobot sektor pertambangan yakni 4,94%.
Tahun sebelumnya, pada 2016 sektor ini punya bobot 4,98%. Bahkan pada tahun 2015, sektor ini sempat cuma punya bobot 2,97%. Pada tahun 2015 inilah, sektor pertambangan memiliki bobot terendah sejak 2007.
Padahal, pada tahun 2014 indeks pertambangan punya bobot 5,15%. Artinya, ada sentimen negatif yang membuat saham pertambangan anjlok cukup tajam pada tahun 2015.
Lebih jauh pada tahun sebelumnya, sejatinya sektor pertambangan pernah punya catatan yang cukup baik. Misalnya hal ini tampak dari catatan tahun 2007, di mana sektor pertambangan memiliki bobot 19,06%. Hampir seperlima bobot indeks. Kala itu IHSG ditutup pada level 2.745,83.
Pada 2008, sektor pertambangan punya bobot 11,24%. Sedangkan pada tahun 2009, sektor ini punya bobot 14,65%. Lalu pada 2010, bobot sektor ini kembali mendaki menjadi 16,29%.
Range indeks bobot sektor pertambangan dari tahun ke tahun, memang tampak lebih volatil dibandingkan dengan sektor lain yang punya kenaikan maupun penurunan yang tidak begitu jauh.