kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BNP Paribas ajak masyarakat investasi reksadana sambil melestarikan lingkungan


Rabu, 13 Februari 2019 / 20:45 WIB
BNP Paribas ajak masyarakat investasi reksadana sambil melestarikan lingkungan


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNP Paribas Investment Partners yang merupakan bagian dari perusahaan manajemen investasi BNP Paribas Asset Management, meluncurkan reksadana indeks yang pertama dengan fitur yang memungkinkan investor untuk berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan kegiatan sosial, Rabu (13/2).

BNP Paribas menggunakan indeks saham SRI-KEHATI. Reksadana ini diluncurkan oleh BNP Paribas dengan nilai aktivasi bersih per Unit Penyertaan (NAB/unit) sebesar Rp 1.000 pada tanggal 29 November 2018.

“Kami sangat senang dapat meluncurkan reksadana indeks dengan fitur ini untuk pertama kalinya bagi investor, kami merasa reksadana indeks dapat menjadi langkah awal bagi investor pemula yang ingin mendapatkan gambaran berinvestasi pada pasar saham, mengingat investasi pada reksa dana indeks mudah dipantau dan sangat transparan,” kata Presiden Direktur, PT BNP Paribas, Vivian Secakusuma kepada Kontan.co.id, Rabu (13/2).

Reksadana indeks sendiri merupakan reksadana yang terdiri dari sekumpulan saham atau obligasi, dengan potensi hasil investasi yang mengikuti hasil investasi dari indeks pokok yang menjadi acuannya.

Asal tahu saja, Indeks SRI-KEHATI diluncurkan pada tanggal 8 Juni 2009 oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) yang bekerja sama dengan bursa efek Indonesia (BEI).

Indeks SRI-KEHATI sendiri terdiri dari 25 saham perusahaan publik, yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh Yayasan KEHATI setiap enam bulan sekali.

Standar pemilihan perusahaan yang dilakukan oleh Yayasan Kehati juga menerapkan prinsip Sustainable Responsible Investment (SRI), serta prinsip lingkungan, sosial dan tata kelola yaitu environmental, social and good governance/ESG.

Saat ini, Yayasan KEHATI memiliki empat program dengan fokus pada faktor pelestarian sumber pangan, energi, air, serta pada bidang kesehatan dengan tiga program pilar pada ekosistem pertanian, hutan, serta pesisir dan pulau-pulau kecil.

“Yang membedakan KEHATI dari LSM lingkungan lainnya adalah kami juga bekerja sama dengan lembaga-lembaga keuangan untuk memajukan agenda konservasi. Melalui indeks SRI- Kehati, kami dapat menciptakan mutualisme antara dunia konservasi dan sektor bisnis,” kata Executive Director, Yayasan KEHATI, Riki Findos kepada Kontan.co.id.

Ia menambahkan berbeda dengan investasi tradisional yang hanya bertujuan menawarkan pengembalian hasil finansial bagi investor saja.

Melalui reksadana ini PT BNP Paribas berupaya untuk memberikan nilai tambah dengan membuka kesempatan bagi para investor untuk dapat berkontribusi kepada masyarakat dan lingkungannya.

Dalam hal ini Yayasan Kehati kemudian menyalurkan dana dalam rangka mendukung kegiatan dan program mereka yang difokuskan pada program ekosistem pertanian. Fokus program ini adalah untuk mengajarkan petani-petani lokal mengenai pemanfaatan yang tepat serta proses yang sesuai untuk diterapkan pada hasil panen mereka.

“Kami percaya bahwa menanggulangi masalah kelaparan dan juga isu kekurangan gizi dapat berkontribusi terhadap perbaikan kondisi hidup petani lokal dan pada akhirnya berpengaruh pada ekonomi Indonesia secara keseluruhan,” tutur Vivian.

Kata Riki kontribusi dari BNP Paribas SRI-KEHATI akan digunakan untuk mendanai program yang mendukung pelestarian dan pemanfaatan makanan lokal yang cocok untuk iklim kering di Indonesia bagian timur (NTT), khususnya di Pulau Flores.

Saat ini fokus program tersebut adalah mengembalikan tanaman lokal yang terabaikan dan kurang dimanfaatkan, salah satunya sorgum.

Dalam menjalankan program ini, Kehati telah berkolaborasi dengan lebih dari 150 petani wanita di Pulau Flores. Dengan cakupan area lebih dari 200 hektare. Program ini dimulai sejak tahun 2012 dan terus berkembang hingga kini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×