kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bidik kenaikan pendapatan tahun 2020, ini strategi Wintermar Offshore Marine (WINS)


Senin, 16 Desember 2019 / 22:34 WIB
Bidik kenaikan pendapatan tahun 2020, ini strategi Wintermar Offshore Marine (WINS)
ILUSTRASI. Kapal perusahaan pelayaran PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS). Foto Dok WINS


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) optimistis kinerjanya bakal membaik pada 2020. Mulai stabilnya harga minyak dunia dan membaiknya politik dalam negeri pasca pemilhan umum dinilai berkontribusi positif bagi kinerja perseroan. 

Head of Corporate Planning & Investor Relations Wintermar Offshore Marine, Pek Swan Layanto mengatakan, dalam lima tahun terakhir industri perkapalan banyak dihadapkan tantangan. "Mulai dengan harga minyak yang turun drastis pada 2014," ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (13/12).

Baca Juga: Wintermar (WINS) dapat kontrak tujuh tahun

Namun, tahun ini WINS melihat tren harga minyak yang sudah lebih stabil. Ditambah drilling program baik dalam maupun luar negeri sehingga prospeknya dinilai akan meningkatkan utilitas kapalnya.

Pek Swan menyebut tren itu terlihat dari peningkatan utilitas kapalnya yang berada di atas 65%.

Hanya saja, perseroan menilai masih akan mencatatkan pendapatan di bawah raihan tahun lalu. Adapun tahun lalu, WINS mencatat pendapatan US$ 62,75 juta.

"Untuk 2019, kami belum break even, karena kuartal IV/2018 dan kuartal I/2019 memang jadi masa yang paling rendah dan tidak banyak kontrak oleh karena pemilihan presiden di Indonesia," paparnya.

Baca Juga: Wintermar (WINS) membidik kontrak di luar negeri

Strategi WINS 2020

Pek Swan menyebutkan untuk tahun 2020 WINS fokus mencari kontrak-kontrak baru. Tak ayal, strategi tersebut guna mendongkrak pendapatan tahun depan. Asal tahu, hingga November WINS mencatatkan kontrak di tangan sebesar US$ 75 juta.

Strategi lainnya, WINS juga berupaya menjaga kapal-kapalnya siap beroperasi. Menurutnya, karena di masa sulit sebelumnya perusahaan lain melakukan “lay up” kapal.

Ia menjelaskan lay up kapal merupakan status kapal yang tidak dimaintain dan ada kemungkinan sertifikat kerja juga sudah expire. Dengan posisi tersebut saat kapal akan kerja lagi akan mengeluarkan biaya lebih tinggi untuk re-aktivasi.

Baca Juga: Emiten pelayaran masih menantang angin kencang

"Sedangkan di Wintermar, kami lebih cepat bisa aktifkan kapal kalau ada kontrak baru," paparnya.

Dari sisi keuangan, WINS berupaya membayar pinjaman untuk menurunkan gearing ratio supaya kondisi keuangan dan rasio pinjaman terhadap ekuitas cukup rendah di 37%. Ia mengklaim strategi tersebut telah berhasil dengan net gearing hanya 35%.

"Jadi kalau ada kesempatan untuk investasi, kami siap," lanjutnya.

Baca Juga: Soal Pengenaan Pajak, INSA dan Perusahaan Perkapalan Tak Satu Suara

Walaupun begitu, pihaknya masih enggan membeberkan belanja modal yang disiapkan tahun depan. Menurutnya, untuk belanja modal pihaknya menyesuaikan kontrak yang diraih. Demikian pula dengan target pendapatan dan laba bersih tahun depan yang belum diungkapnya.

"Yang jelas pendapatan kami harap bisa ada perbaikan dan masih mencoba untuk dapat tender baru," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×