Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
Strategi lainnya, WINS juga berupaya menjaga kapal-kapalnya siap beroperasi. Menurutnya, karena di masa sulit sebelumnya perusahaan lain melakukan “lay up” kapal.
Ia menjelaskan lay up kapal merupakan status kapal yang tidak dimaintain dan ada kemungkinan sertifikat kerja juga sudah expire. Dengan posisi tersebut saat kapal akan kerja lagi akan mengeluarkan biaya lebih tinggi untuk re-aktivasi.
Baca Juga: Emiten pelayaran masih menantang angin kencang
"Sedangkan di Wintermar, kami lebih cepat bisa aktifkan kapal kalau ada kontrak baru," paparnya.
Dari sisi keuangan, WINS berupaya membayar pinjaman untuk menurunkan gearing ratio supaya kondisi keuangan dan rasio pinjaman terhadap ekuitas cukup rendah di 37%. Ia mengklaim strategi tersebut telah berhasil dengan net gearing hanya 35%.
"Jadi kalau ada kesempatan untuk investasi, kami siap," lanjutnya.
Baca Juga: Soal Pengenaan Pajak, INSA dan Perusahaan Perkapalan Tak Satu Suara
Walaupun begitu, pihaknya masih enggan membeberkan belanja modal yang disiapkan tahun depan. Menurutnya, untuk belanja modal pihaknya menyesuaikan kontrak yang diraih. Demikian pula dengan target pendapatan dan laba bersih tahun depan yang belum diungkapnya.
"Yang jelas pendapatan kami harap bisa ada perbaikan dan masih mencoba untuk dapat tender baru," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News