kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.134   66,00   0,41%
  • IDX 7.065   80,82   1,16%
  • KOMPAS100 1.056   15,21   1,46%
  • LQ45 830   12,54   1,53%
  • ISSI 214   2,04   0,96%
  • IDX30 423   6,62   1,59%
  • IDXHIDIV20 510   7,64   1,52%
  • IDX80 120   1,68   1,42%
  • IDXV30 125   0,50   0,40%
  • IDXQ30 141   1,98   1,43%

BI pangkas bunga jadi 4%, timbang prospek saham bank-bank ini


Minggu, 19 Juli 2020 / 20:26 WIB
BI pangkas bunga jadi 4%, timbang prospek saham bank-bank ini
ILUSTRASI. Pemangkasan suku bunga BI akan memberikan katalis positif jika dalam situasi dan kondisi normal.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, keputusan penurunan suku bunga BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) tidak begitu berdampak untuk emiten perbankan saat ini.

Sebagai informasi, Bank Indonesia kembali memangkas suku bunga BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) sebesar 25 basis poin menjadi 4% pada rapat dewan gubernur (RDG) 15 dan 16 Juli 2020 yang lalu.

Menurut Maximilianus, pemangkasan suku bunga akan memberikan katalis positif jika dalam situasi dan kondisi normal, berbeda cerita di tengah pandemi Covid-19.

Seharusnya, dengan turunnya tingkat suku bunga akan mendorong permintaan tingkat suku bunga kredit. Namun, wabah Covid-19 berdampak pada peningkatan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL). Sehingga, hal ini akan membuat perbankan lebih hati-hati dalam mengucurkan kredit.

Baca Juga: Masuk semester II, bank-bank besar mulai gencar ekspansi kredit

"Oleh sebab itu, meskipun tingkat suku bunga turun, maka bank akan cenderung untuk menahan tingkat suku bunganya. Walau sebetulnya bank sudah diminta dari sana sini untuk menurunkan tingkat suku bunga kredit untuk memberikan stimulus kepada perekonomian," katanya, Minggu (19/7).

Perbankan juga biasanya membutuhkan waktu sekitar 3 bulan hingga 6 bulan untuk menurunkan suku bunga kredit.

Meski kinerja perbankan tertekan akibat pandemi, namun Maximilianus melihat, sejauh ini prospek saham bank tentu masih akan positif. Ia memprediksi bank masih akan terus tumbuh, meskipun tidak setinggi ketika situasi dan kondisi normal.

Secara jangka pendek, menurut Maximilianus, saham sektor perbankan cukup asyik untuk di-trading-kan. Namun, ia merekomendasikan investor untuk buy and hold saham perbankan. Terutama untuk saham Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Pada penutupan perdagangan Jumat (17/7), harga saham BBNI turun 0,64% ke Rp 4.670 per saham. Sementara, harga saham BBCA melemah 0,97% menjadi Rp 30.600 per saham.

Baca Juga: Suku bunga BI turun lagi, jadi angin segar untuk saham sektor properti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×