Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Nilai tukar rupiah berhasil rebound dengan memanfaatkan melemahnya mata uang dollar AS. Dalam sepekan ke depan pergerakan rupiah akan terus dibayangi aksi wait and see menjelang rapat FOMC pada 16-17 September.
Di pasar spot, Jumat (11/9) nilai tukar rupiah berada di level Rp 14.322 per dollar AS atau naik tipis 0,07% dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap USD naik 0,1% ke Rp 14.306.
Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Treasury PT Bank Negara Indonesia Tbk mengatakan rupiah berhasil rebound dengan memanfaatkan pelemahan mata uang dollar AS terhadap mata uang utama dunia.
Namun, penguatan rupiah cenderung terbatas lantaran minimnya katalis positif dari data ekonomi dalam negeri. "Modal dana asing yang keluar dari pasar saham domestik dan obligasi pun masih cukup tinggi," paparnya.
Trian memprediksi aksi wait and see menjelang FOMC meeting akan terus membayangi pergerakan nilai tukar rupiah. Oleh karena itu, Trian menduga rupiah dapat kembali melemah karena tertekan oleh penguatan dollar AS.
Di samping itu, Trian menyarankan para pelaku pasar untuk mencermati data dari dalam negeri yang akan dirilis pekan depan, yakni pengumuman neraca perdagangan RI pada Selasa (15/9) dan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Kamis (17/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News