Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan berpotensi bergerak tertekan pada perdagangan besok. Pasalnya indikator indeks masih menunjukkan sinyal negatif.
Lanjar Nafi, analis Reliance Securities mengatakan, secara teknikal IHSG terkonsolidasi negatif dengan pola candlestick bearish harami tepat pada area upper bollinger bands.
Indikator stochastic dead-cross pada oscillator overbought dengan bearish reversal momentum yang mulai terlihat pada indikator RSI. "Peluang kembali bergerak tertekan meningkat dengan range pergerakan 5.350-5.476." kata Lanjar dalam riset yang diterima KONTAN, Selasa (9/8).
Pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup turun 18.69 poin atau 0.34% di level 5.440.29 dengan volume perdagangan yang cukup tinggi. Sektor aneka industri, pertambangan dan properti menguat di saat mayoritas sektor tertekan pada perdagangan hari ini.
Di saat investor domestik menekan pergerakan IHSG, investor asing terlihat melakukan net buy cukup besar di level Rp 967,8 miliar pada perdagangan hari ini. Selain itu data penjualan ritel dalam negeri diperkirakan melambat di level 13,5% dari 14% di periode sebelumnya.
Bursa Eropa dibuka optimitiss meskipun poundsterling Inggris kembali jatuh di hari kelima karena terbebani oleh kebijakan moneter pembelian obligasi pekan ini. Harga minyak mentah tergelincir 0,9% setelah melonjak 2,9% kemarin. Neraca perdagangan dan aktivitas ekspor impor di Jerman melambat di bawah ekspektasi menjadi penahan optimisme pasar di awal sesi.
Mayoritas bursa Asia ditutup menguat pada perdagangan hari ini. Data konsumen price index dan produsen price index di China terlihat membaik. Namun imbal hasil obligasi pemerintah di China turun dalam satu dekade menjadi 2,72% di mana setidaknya 18 obligasi yuan dalam negeri sekarang telah gagal tahun ini.
"Hal tersebut yang menjadi penahan momentum bullish bursa Asia pada hari kedua minggu ini," kata Lanjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News