kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Berulang kali kena auto reject bawah (ARB), analis rekomendasikan buy saham BUKA


Kamis, 19 Agustus 2021 / 20:43 WIB
Berulang kali kena auto reject bawah (ARB), analis rekomendasikan buy saham BUKA
ILUSTRASI. Pencatatan saham Bukalapak.com./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Euforia pergerakan harga saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) berakhir. Harga saham e-commerce ini berangsur turun, bahkan sempat berada di bawah level harga saat pencatatan saham atawa listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Posisi tersebut tecapai pada perdagangan dua hari lalu, Rabu (18/7). Pada periode ini, saham BUKA menyentuh level Rp 830 per saham. Beruntung, saham BUKA tak turun lebih dalam karena dibatasi oleh auto-reject bawah (ARB) yang juga sempat terjadi selama lima hari berturut-turut.

Saham BUKA berlangsung pulih setelah ditutup menguat 65 poin atau setara 7,83% ke level Rp 895 per saham, Kamis (19/8). Level ini 5,29% lebih tinggi dibanding harga IPO, namun masih memiliki gap 32,45% dibanding harga tertinggi sejak IPO, Rp 1.325 per saham.

Investor asing mencatatkan net buy Rp 258,72 miliar di seluruh pasar atas saham BUKA. Namun, net sell sejak IPO masih terakumulasi senilai Rp 1,1 triliun.

Baca Juga: IPO GoTo, investor disarankan berhati-hati terkait rumor lock up

Berdasarkan data Bloomberg, Indo Premier Sekuritas menjadi broker yang paling banyak menjual saham BUKA. Ada 162,96 juta saham senilai Rp 130,35 miliar yang dijual.

Sedang JP Morgan Sekuritas menjadi broker yang paling banyak membeli saham BUKA, sebanyak 106,73 juta saham senilai Rp 90,4 miliar.

Teguh Hidayat, Direktur Avere Investama menilai, penurunan bertubi-tubi saham BUKA tak lepas dari fenomena bertambahnya jumlah investor ritel. Namun, literasi pasar modal investor kategori ini belum optimal. 

 
TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×