kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BEI targetkan semester I-2020 green index dapat diluncurkan


Senin, 19 Agustus 2019 / 21:23 WIB
BEI targetkan semester I-2020 green index dapat diluncurkan
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan sediakan alternatif indeks lain yakni green index di mana berisikan emiten yang bisnisnya memenuhi kriteria Environment Social Governance (ESG) atau selaras dengan alam. Bursa menargetkan pada semester I 2020 indeks ini akan diluncurkan.

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menyatakan sampai saat ini bursa masih dalam tahap penjajakan pemilihan partner atau pihak ketiga untuk komite khusus yang akan bekerjasama dengan bursa dan Sri Kehati dalam menentukan ESG Compliance.

“Bursa memilih pihak ketiga independent yang secara global sudah best practice dalam menawarkan jasa sejenis ke bursa lain,” jelasnya saat ditemui di BEI, Senin (19/8).

Baca Juga: Menelisik dampak pemangkasan suku bunga acuan BI

Hasan bilang hal ini dilakukan karena bursa menginginkan kriteria yang ajeg bukan karena pesanan tertentu sehingga dibutuhkan pihak independent agar tidak ada dualisme tentang hasil scoring-nya.

Hasan menyatakan animo masyarakat lokal maupun asing terhadap investasi ke saham hijau saat ini sedang besar.  

Hasan menjelaskan bursa bisa saja mengadopsi kriteria dari Global Reporting Initiative (GRI) yang standarnya di bawah United Nation. Salah satu penilaian terkait scoring ESG-nya juga melihat dari Sustainable Development Goals (SDG) yang berisikan 17 poin tujuan pembangunan berkelanjutan. 

Baca Juga: IHSG ditutup menguat 0,16% ke level Rp 6.296 pada perdagangan, Senin (19/8)  

Dalam SDG ini Hasan memberikan contoh misalnya satu emiten dilihat dari SDG Goals lalu yang lebih bobotnya ke pasar modal ada lima kriteria yang akan kembali diulas lagi.

Hasan mencontohkan emiten ini dinilai masuk kriteria lingkungan jika setiap proses bisnisnya mulai dari mengambil bahan mentah, mengolahnya, dan memasarkannya ramah lingkungan dengan tidak menggunakan plastik atau membabat hutan.  

Setelah menyeleksi 648 perusahaan yang tercatat di bursa, proses selanjutnya adalah mengumpulkan mana saja saham yang penilaian ESG-nya paling besar hingga kecil. Nantinya Bursa akan menentukan cut off score-nya yang masuk dan layak jadi pilihan investor.

Baca Juga: Bank Mitraniaga (NAGA) kena suspensi, saham Bank Agris (ARGS) justru naik 20,77%

Setelah itu, bursa meracik dan menetapkan indeks apa saja yang bisa dibuat. Bisa saja membuat headline index atau bisa saja indeks yang berisikan 30 atau 45 konstituen khusus ESG yang score-nya bagus.

Hasan bilang sebelum di launching bursa juga akan menanyakan  kepada investor institusi besar atau manajer investasi untuk mengetahui minat investasinya lebih ke mana. Jika dari semua jenis indeks yakni headline, sektoral, thematic, dan faktor diperlukan, bursa akan fasilitas semua yang investor butuhkan dan inginkan.

Baca Juga: BEI beri subsidi ke anggota bursa untuk kembangkan fasilitas tampilan notasi khusus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×