kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.421   -121,00   -0,73%
  • IDX 7.465   -73,12   -0,97%
  • KOMPAS100 1.049   -9,76   -0,92%
  • LQ45 788   -9,08   -1,14%
  • ISSI 253   -2,74   -1,07%
  • IDX30 412   -0,51   -0,12%
  • IDXHIDIV20 470   2,87   0,61%
  • IDX80 118   -1,14   -0,95%
  • IDXV30 123   0,72   0,59%
  • IDXQ30 131   0,68   0,52%

AKRA Hingga TAPG Bagi Dividen Interim, Mana yang Paling Atraktif?


Senin, 04 Agustus 2025 / 19:39 WIB
AKRA Hingga TAPG Bagi Dividen Interim, Mana yang Paling Atraktif?
ILUSTRASI. Analis memberikan rekomendasi saham dan prospek untuk emiten yang berniat memberikan dividen interim pada para pemegang saham


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selepas musim rilis laporan keuangan tengah tahun, biasanya akan berganti ke periode pembagian dividen interim. Di tahap awal ini, sudah ada beberapa emiten yang mengumumkan jadwalnya. 

Yakni, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) yang akan membagikan dividen interim senilai Rp 989,98 miliar atau setara dengan Rp 50 per saham. Di mana, cum dividen AKRA jatuh pada Selasa (5/8/2025). 

Kemudian ada PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) yang akan membayarkan dividen interim sejumlah Rp 201,55 miliar. Cum dividen SMSM jatuh pada 6 Agustus 2025. 

Dari sektor perbankan ada, PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) yang mengalokasikan Rp 57,64 miliar sebagai dividen interim. Adapun cum dividen AMAR dijadwalkan pada 7 Agustus 2025. 

Lalu ada PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) yang akan membagikan Rp 40,93 miliar, PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) sebesar Rp 76 miliar dan PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG). 

Baca Juga: Laba Bersih Meningkat, Samudera Indonesia (SMDR) Bagi Dividen Interim Rp 40,92 Miliar

Perlu diingat ini merupakan pembagian dividen interim tahap awal. Emiten yang loyal membagikan dividen setahun dua kali, khususnya dari emiten big caps belum terlihat. 

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), contohnya, yang rajin membagikan dividen interim. Tahun lalu, BBCA membayarkan dividen interim pada 11 December 2024 sebesar Rp 6,16 triliun atau setara dengan Rp 50 per saham. 

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, pihaknya terus mengkaji dividend payout ratio untuk menjaga keseimbangan kebutuhan permodalan. 

Terkait pembagian dividen interim untuk tahun buku 2025, lanjut Hera, manajemen BCA masih melakukan kajian secara menyeluruh dengan mempertimbangkan kinerja hingga dinamika industri. 

“Dikaji dengan mempertimbangkan kinerja keuangan hingga paruh pertama tahun ini, proyeksi kebutuhan permodalan, dinamika kondisi ekonomi dan industri perbankan nasional,” katanya kepada Kontan, Senin (4/8/2025)

Sementara itu, VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi menjelaskan sektor yang loyal membagikan dividen, yakni keuangan dan pertambangan cenderung mengalami tekanan kinerja di semester I-2025. 

“Dari sektor yang royal membagikan dividen cenderung alami tekanan kinerja sehingga cenderung membuat nilai dividen menurun dibandingkan periode sebelumnya, khususnya dari pertambangan batubara,” jelasnya. 

Jika menggunakan harga penutupan Senin (4/8/2025), AKRA berada di level Rp per saham maka dividend yield-nya berada di kisaran 3,86%. Menurutnya, ini yang paling menarik dari segi dividend yield. 

Baca Juga: Bos BRI Optimistis Dividen Interim Tetap Tinggi Meski Laba Merosot di Semester I-2025

Audi mengatakan investor dapat memanfaatkan potensi penguatan dalam jangka pendek untuk emiten dengan yield tinggi tersebut. Selain itu, investor masih dapat mencermati saham pertambangan. 

“Saham sektor pertambangan masih akan menarik secara yield meski nilai dividen yang menurun seiring dengan tekanan kinerja dampak dari penurunan harga komoditas global,” kata dia. 

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, keenam saham yang sudah mengumumkan rencana pembagian dividen interim bukan termasuk dalam konstituen indeks IDX High Dividend20.

 

“Sehingga secara dividend yield tidak semenarik dan sebesar dari emiten yang berada dalam konstituen indeks IDX High Dividend20. Meski begitu, dividen interim ini bisa menjadi pemanis bagi investor,” tuturnya. 

Namun dari enam emiten yang telah mengumumkan rencana pembagian dividen, Nafan merekomendasikan accumulate buy AKRA dengan target harga di Rp 1.900. Lalu add SMSM dengan target harga di Rp 2.450. 

Selanjutnya: Amvesindo Tegaskan Pentingnya Perbaikan Tata Kelola di Tengah Kasus Startup

Menarik Dibaca: 5 Tanaman Pembawa Sial yang Harus Disingkirkan dari Rumah, Punya Energi Negatif!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×