kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.009.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.440   10,00   0,06%
  • IDX 7.802   65,52   0,85%
  • KOMPAS100 1.089   10,48   0,97%
  • LQ45 793   4,55   0,58%
  • ISSI 266   4,02   1,53%
  • IDX30 411   2,13   0,52%
  • IDXHIDIV20 477   2,24   0,47%
  • IDX80 120   1,29   1,08%
  • IDXV30 131   2,92   2,28%
  • IDXQ30 132   0,22   0,17%

BEI: Kenaikan saham IPO di atas 30% indikasi distribusi saham salah


Kamis, 22 November 2018 / 13:43 WIB
BEI: Kenaikan saham IPO di atas 30% indikasi distribusi saham salah
ILUSTRASI. Listing Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB): BBYB


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu yang sedang menjadi perhatian Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah fenomena kenaikan saham penawaran umum perdana atau saham initial public offering (IPO) yang melonjak tinggi pada penawaran hari pertama. Bahkan lonjakannya ada yang mencapai 70%.

Melihat kondisi ini, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widodo mengatakan, ada beberapa sisi yang akhirnya ditinjau seperti aturan auto reject atas (ARA).

“Harga saham IPO memang cukup tinggi kenaikannya. Kami kaji besaran ARA apakah perlu dua kali dari ARA saham normal atau disamakan saja,” ujarnya di BEI, Kamis (22/11).

Menurutnya, salah satu penyebab lonjakan ini adalah distribusi saham IPO yang masih salah dan tidak merata, serta diskon yang diberikan terlalu besar di rentang 20% hingga 30%. Terkait masalah distribusi akan diselesaikan dengan teknologi electronic bookbuilding (EBB).

Setelah implementasi EBB, diharapkan kenaikan saham IPO hanya akan ada di rentang 10% sampai 30%. Terkait tingkat kesuksesan saham IPO yang semakin tinggi persentasenya maka semakin bagus, menurut Laksono jika kenaikannya masih di kisaran 10% sampai 30%, IPO masih dalam kategori sukses.

“Jika di atas itu (lebih dari 30%) maka distribusinya salah,” ujar Laksono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×