Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan rintisan (startup) unicorn di bidang teknologi dinilai akan segera meramaikan pasar modal Indonesia. Menurut Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Patria Sjahrir, pertumbuhan yang pesat akan mempercepat perusahaan-perusahaan tersebut untuk segera melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di BEI.
“Kalau menurut saya lebih cepat dari yang kita perkirakan, karena perusahaan-perusahaan ini memiliki pertumbuhan yang benar-benar bagus,” ujar Pandu dalam keterangan tertulis, Rabu (4/11).
Pandu mengatakan, masuknya perusahaan teknologi ke bursa saham akan berdampak positif bagi perkembangan pasar modal Indonesia. Sebab, perusahaan rintisan tersebut telah menjadi bagian dari hidup masyarakat Indonesia seperti untuk sekadar memesan makanan dan belanja, yang semuanya sudah melalui online.
Presiden Komisaris SEA Group Indonesia ini juga menuturkan, saat ini merupakan kesempatan yang tepat bagi perusahaan rintisan untuk segera melakukan listing di bursa. Salah satu alasannya, perkembangan teknologi yang pesat selama pandemi Covid-19 yang mengubah pola hidup masyarakat merupakan peluang yang bagus untuk perusahaan-perusahaan itu.
Baca Juga: Otoritas Bursa Shanghai tunda listing Ant Group, perusahaan Jack Ma, ada apa?
“Mau tidak mau, dibilang karena Covid banyak perusahaan e-commerce, logistik e-commerce, fintech, mengalami pertumbuhan yang sangat cepat karena orang hidupnya sudah berubah,” kata dia.
Selain itu, teknologi adalah aset kelas yang paling dicari oleh investor baik retail maupun institusi. Hal itu merupakan kesempatan emas karena perusahaan rintisan di bidang teknologi tersebut sedang memiliki demand yang tinggi. “Ini sisi positifnya karena dengan ini semua, anda sebagai perusahaan akan makin kuat dan untuk pengolahan dana pun Anda bisa berbagai macam variety,” kata dia.
Baca Juga: Simak tips cuan di pasar saham dari Direktur Keuangan Reliance Sekuritas Wilson Sofan
Seperti diketahui, BEI menetapkan akan mulai mencanangkan sistem electronic initial public offering (e-IPO) mulai Januari 2021 mendatang. Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko BEI Fithri Hadi mengatakan, selain memberikan kemudahan terhadap calon emiten bursa, sistem e-IPO juga memberikan kemudahan bagi investor retail yang ingin berinvestasi di pasar perdana.
“Sistem e-IPO membuat investor retail bisa membeli di pasar perdana. Investor retail bisa membeli 15 persen di pasar perdana, supaya partisipasi retail lebih terakomodir. Bisa langsung beli di broker atau ke situs yang disediakan langsung oleh bursa,” kata Fithri.
Baca Juga: BEI tengah menggodok aturan papan pemantauan khusus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News