kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Begini Strategi Trading Untuk 2024


Jumat, 22 Desember 2023 / 21:22 WIB
Begini Strategi Trading Untuk 2024
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan mendapatkan berbagai sentimen positif.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan mendapatkan berbagai sentimen positif. Di tengah peluang pertumbuhan itu, saham lapis dua dan ketiga juga bisa diperhitungkan. 

Founder CTA Saham Andri Zakaria memproyeksikan tahun depan, peluang Bank Indonesia (BI) akan mengikuti jejak The Fed untuk memangkas suku bunga akan menjadi sentimen positif bagi pasar saham.

"Hal itu akan memicu inflow dari penguatan rupiah dan ke pasar saham terutama sektor keuangan, properti semen hingga infrastruktur," jelasnya kepada Kontan, Kamis (21/12). 

Andri menilai penguatan IHSG juga masih mengharapkan akan adanya momentum gelaran penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) yang mampu mendongkrak indeks. 

Baca Juga: Kondisi Pasar Saham di 2024 Diprediksi Lebih Cerah Dibandingkan Tahun Ini

Di samping itu perhelatan pemilihan umum (pemilu) juga akan menjadi sentimen tersendiri bagi indeks. Pasalnya, pemilu digadang-gadang akan membuat indeks lebih volatile

"Sehabis pemilihan presiden Indonesia, pelaku pasar akan menghadapi efek pemilihan presiden di Amerika Serikat (AS) terutama Donald Trump kembali mencalonkan diri," tutur Andri. 

Setali tiga uang, Founder WH Project William Hartanto menilai adanya pergantian kepemimpinan maka ada potensi perubahan kebijakan sehingga ketidakpastian di pasar saham akan meningkat. 

"Sedangkan tren suku bunga sejauh ini masih terbatas di jeda dan belum turun. Namun sentimen yang ada mengarah IHSG pada penguatan," jelas dia saat dihubungi, Jumat (22/12). 

Baca Juga: Musim Window Dressing Tiba, Begini Pendapat Analis

Jika di cermati sepanjang 2023, saham penghuni papan akselerasi tengah naik daun. Per Jumat (22/12), papan akselreasi telah melesat 34,92% dan menjadi yang tertinggi dibandingkan papan pencatatan lainnya. 

William mengatakan saham lapis ketiga pun selalu memiliki peluang untuk mencetak cuan di luar perhitungan. Menurutnya saham-saham itu berpotensi untuk lanjut menguat pada tahun depan. 

"Kuncinya ada pada minat pasar dan terlihat pada volume perdagangan harian. Artinya, tren masih bisa berlanjut selama volume masih tinggi," tutur William. 

Andri menyarankan bagi investor yang ingin berinvestasi jangka pendek di saham-saham papan akselerasi harus tetap mencermati emiten dengan fundamental yang baik atau bisa bertumbuh. 

Baca Juga: Investasi Reksadana Prospektif, MI Targetkan Pertumbuhan AUM Dobel Digit pada 2024

"Tahun depan saham papan akselerasi yang didukung fundamental bisa naik lagi. Dengan syarat kinerja saham blue chip memberikan imbal hasil yang moderat," ucap dia. 

Andri menilai saham-saham bank digital, saham dari sektor bahan baku, konsumen primer, konsumen non primer, properti dan teknologi masih dapat dilirik untuk tahun depan. 

Sementara, William menjagokan saham-saham lapis pertama dari sektor bank, properti, infrastruktur telekomunikasi dan industri dasar yakni BBRI, BBNI, JPFA, JSMR, BBCA, TLKM, SMRA, BSDE, ADRO, dan ITMG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×