kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.787   8,00   0,05%
  • IDX 7.464   -15,87   -0,21%
  • KOMPAS100 1.153   -1,04   -0,09%
  • LQ45 914   0,87   0,10%
  • ISSI 225   -1,16   -0,51%
  • IDX30 472   1,38   0,29%
  • IDXHIDIV20 570   2,55   0,45%
  • IDX80 132   0,07   0,05%
  • IDXV30 140   1,22   0,88%
  • IDXQ30 158   0,44   0,28%

Begini Strategi Sampoerna Agro (SGRO) Menghadapi La Nina


Rabu, 20 Maret 2024 / 04:05 WIB
Begini Strategi Sampoerna Agro (SGRO) Menghadapi La Nina
ILUSTRASI. Dalam menghadapi La Nina, SGRO mengelola saluran air untuk mengantisipasi terjadinya curah hujan intensitas tinggi.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi sawit di tahun ini masih dipengaruhi efek El Nino atau musim panas berkepanjangan yang terjadi pada tahun lalu. Fenomena ini dinilai dapat menurunkan produksi sawit, baik untuk tandan buah segar (TBS) maupun minyak sawit mentah atawa crude palm oil (CPO).

Head of Investor Relation PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) Stefanus Darmagiri melihat dampak El Nino masih tergolong moderat. Tetapi, fenomena alam ini diperkirakan juga akan mempengaruhi produksi CPO SGRO.

"Untuk dapat mempertahankan kinerja produksi CPO tahun ini, kami menyiapkan sejumlah strategi untuk mempertahankan kinerja produksi baik TBS maupun CPO," kata Stefanus kepada Kontan.co.id, Selasa (19/3).

Adapun strategi SGRO adalah fokus pada kegiatan intensifikasi yang telah dijalankan seperti mekanisasi, water management system, serta peningkatan infrastruktur dan digitalisasi untuk meningkatkan kinerja operasional serta efektivitas produksi.

Baca Juga: SGRO Tetap Optimistis Produksi CPO Tumbuh 5% Tahun Ini Meski Terdampak El-Nino

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi fenomena La Nina atau hujan ekstrem akan terjadi di semester dua tahun ini. Dalam menghadapi La Nina, SGRO mengelola saluran air atau water management system untuk mengantisipasi terjadinya curah hujan intensitas tinggi yang dapat menyebabkan banjir. 

Selain itu, perbaikan infrastruktur, seperti akses jalan dan jembatan terus dilakukan agar evakuasi panen TBS dapat dilakukan pada saat musim hujan. Secara musiman, produksi CPO pada kuartal satu biasanya akan lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

"Namun kami optimistis untuk dapat meningkatkan produksi pada kuartal kedua dan ketiga, sehingga diharapkan produksi CPO masih dapat bertumbuh pada tahun 2024 ini," kata Stefanus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×