kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Beberapa saham yang baru IPO harganya melesat, analis sarankan trading jangka pendek


Sabtu, 11 April 2020 / 14:14 WIB
Beberapa saham yang baru IPO harganya melesat, analis sarankan trading jangka pendek
ILUSTRASI. Sejak awal tahun 2020 ada 24 saham yang listing di Bursa Efek Indonesia,


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dari awal tahun 2020 hingga saat ini, sudah ada 24 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Teranyar, BEI kedatangan tiga emiten baru meliputi PT Aesler Grup Internasional Tbk (RONY), PT Cahaya Bintang Medan Tbk (CBMF), dan PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI).

Baca Juga: Pembatasan sosial skala besar di DKI disetujui, IHSG menguat

Dari total 24 saham baru ini, ada sejumlah saham yang masih mencatat kinerja yang positif. Bahkan, beberapa di antaranya mengalami kenaikan harga saham lebih dari 100% sejak IPO.

Di urutan teratas ada saham PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) yang melonjak hingga 273,33% ke level Rp 392 per saham, selanjutnya saham PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) yang meloncat 262,75% dari harga awal Rp 102 menjadi Rp 370 per saham, dan PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF) yang mengalami kenaikan harga saham hingga 203,33% ke posisi Rp 364 per saham.

PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) menyusul memberikan return positif hingga 157,60% dari harga awal Rp 125 menjadi Rp 322 per saham dan PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS) pun masih mencatat penguatan harga saham hingga 130,47% ke posisi Rp 242 per saham.

Analis OSO Sekuritas, Sukarno Alatas menilai, kondisi fundamental perusahaan menjadi salah satu pengaruh sejumlah saham yang mengalami kenaikan harga saham.

Di lain sisi, market maker juga mempunyai kendali atas pergerakan saham-saham ini. “Ketika market maker masih menjaga pergerakan, tekanan jual tidak begitu banyak karena mungkin sedikit percaya akan prospek,” katanya pada Kontan, Kamis (9/4).

Baca Juga: Naik hingga 35%, saham Cahaya Bintang Medan (CBMF) kena auto reject pasca listing



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×