kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bayar utang, BTEL akan terbitkan saham baru


Senin, 22 Desember 2014 / 17:59 WIB
Bayar utang, BTEL akan terbitkan saham baru
ILUSTRASI. Kalangan pengusaha menyambut baik terbitnya aturan pelaksana pajak natura dan/kenikmatan. KONTAN/Fransiskus Simbolon/22/02/2016


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) baru saja mencapai perdamaian atau homologasi dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Sebanyak 94,5% kreditur BTEL menyetujui skema pembayaran utang yang diajukan perseroan.

Pengadilan mengesahkan perdamaian ini melalui putusan Nomor 59PDT.SUS-PKPU/2014/PN.NIAGA JKT.PST. 

BTEL akan mulai melalukan pembayaran utang 18 bulan setelah pengesahan homologasi. Kemudian, sebanyak 70% dari total utang akan dibayar dengan Mandatory Convertible Bond - A (MCB-A) yang nantinya bisa dikonversikan menjadi saham baru BTEL pada harga Rp 200 per saham.

MCB-A memiliki jangka waktu 10 tahun. Sementara waktu penukarannya bisa dilakukan 3 bulan setelah rapat umum pemegang saham (RUPS). Nantinya, BTEL akan menyelenggarakan RUPS guna membahas hal ini. 

 "Saham baru ini setara 50% dari saham perusahaan," ungkap Jastiro Abi, Presiden Direktur BTEL, Senin (22/12). Sedangkan 30% sisanya akan dilakukan pembayaran secara bertahap. 

BTEL memiliki total tagihan utang senilai Rp 11,3 triliun. Utang tersebut dikelompokkan menjadi utang biaya hak penggunaan (BHP) frekuensi dan universal service obligation (USO) senilai Rp 1,26 triliun, utang usaha Rp 2,4 triliun, utang tower provider Rp 1,3 triliun, dan utang dana hasil wesel senior Rp 5,4 triliun.

Kemudian, BTEL juga memiliki utang afilisasi senilai Rp 73,7 miliar, utang akibat derivatif Rp 185,3 miliar, utang dengan jaminan Rp 625,4 miliar, serta pembiayaan kendaraan Rp 2,6 miliar. 

Hari ini, saham BTEL yang disuspen berada di level Rp 50 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×