Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis 0,11% ke level 8.677,34 pada perdagangan Rabu (17/12/2025). Pelemahan ini terjadi seiring sinyal teknikal yang mulai melemah, tercermin dari indikator MACD yang menunjukkan penurunan tren dan RSI yang mulai melandai.
VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi, menilai tekanan IHSG dipengaruhi oleh sejumlah sentimen domestik dan global.
Di antaranya keputusan Bank Indonesia yang menahan suku bunga acuan di level 4,75%, pelemahan nilai tukar rupiah ke level Rp16.683 per dolar AS, serta aksi jual bersih investor asing yang mencapai Rp470 miliar di seluruh pasar.
Untuk perdagangan Kamis (18/12/2025), Audi memproyeksikan IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan melemah di kisaran support 8.635 dan resistance 8.735.
Baca Juga: IHSG Rawan Koreksi Kamis (18/12), Cek Rekomendasinya
Sentimen pasar masih akan dipengaruhi rilis data inflasi Amerika Serikat periode November 2025 yang diperkirakan tumbuh 3% secara tahunan, serta kekhawatiran berlanjutnya pelemahan rupiah.
“Pelemahan IHSG masih dipengaruhi kombinasi sentimen suku bunga, tekanan nilai tukar rupiah, serta aksi jual asing yang cukup signifikan. Dalam jangka pendek, pasar cenderung berhati-hati menanti rilis data inflasi AS,” ujar Audi kepada Kontan, Rabu (17/12/2025).
Dari sisi saham, Kiwoom merekomendasikan trading buy untuk DEWA dengan support Rp500 dan resistance Rp670, serta ADMR dengan support Rp1.350 dan resistance Rp1.590.
Baca Juga: IHSG Ditutup Turun 0,11% ke 8.677,3 Rabu (17/12), Top Losers: EMTK, SCMA, BRPT
Sejalan, Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila, memperkirakan IHSG bergerak di rentang 8.620-8.710 pada Kamis (18/12/2025). Ia menilai sektor konsumer masih menarik untuk dicermati dalam jangka pendek hingga panjang, dengan saham MAPI berpotensi menuju target Rp1.400 dan KLBF ke level Rp1.500.
Sementara itu, Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta, menyebutkan tren konsolidasi IHSG masih terjaga. Secara teknikal, IHSG memiliki level support di 8.658 dan 8.600, dengan resistance di 8.706 dan 8.751. “Konsolidasi masih intact,” ujarnya.
Dengan kombinasi tekanan eksternal dan sinyal teknikal yang melemah, pelaku pasar diimbau tetap mencermati pergerakan rupiah, data inflasi AS, serta selektif memilih saham berfundamental dan teknikal yang kuat.
Selanjutnya: CIMB Niaga Dukung Implementasi Sustainability bagi IKPT lewat Green Financing Syariah
Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok (18/12), Provinsi Ini Diguyur Hujan Sangat Deras
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













