kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bahana TCW menawarkan EBA kredit pensiunan dengan kupon 9,25%


Kamis, 05 September 2019 / 12:21 WIB
Bahana TCW menawarkan EBA kredit pensiunan dengan kupon 9,25%
ILUSTRASI. Presdir Bahana TCW Edward Lubis (kanan) bersama Direktur Strategi Investasi Budi Hikmat


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Instrumen investasi berbentuk Kontrak Investasi Kolektif-Efek Beragun Aset (KIK-EBA) semakin beragam. Selama ini underlying asset atau aset dasar KIK-EBA  berupa kredit perumahan dan future revenue perusahaan. Kini, ada KIK-EBA yang membungkus kredit pensiunan yang dialihkan sebagai portofolio alias aset dasar.

Kamis (5/9), untuk pertama kalinya PT Bahana TCW Investment Management meluncurkan KIK-EBA Bahana Bukopin Kumpulan Tagihan Kredit Pensiunan Yang Dialihkan. KIK-EBA yang efektif per 29 Agustus 2019 ini merupakan investasi dengan portofolio yang terdiri dari surat berharga atas kumpulan tagihan kredit pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dialihkan sebagian.

Penawaran KIK-EBA ini dibagi dalam dua kategori, pertama kategori A1 dengan tenor tiga tahun ditawarkan melalui penawaran umum sejak tanggal efektif. Kedua, kategori A2 bertenor tujuh tahun ditawarkan melalui penawaran terbatas (private placement). Kategori A1 menawarkan kupon 9,25% dan kategori A2 menawarkan kupon 10%.

Baca Juga: Bahana TCW menerbitkan efek beragun aset (EBA) kredit pensiunan

Direktur Utama Bahana TCW Investment Management Edward P Lubis mengatakan, risiko investasi KIK-EBA Bahana Bukopin Kumpulan Tagihan Kredit Pensiunan Yang Dialihkan termasuk rendah. Selain, terjamin dari peringkat yang didapat, instrumen ini rendah risiko.

Alasannya, pertama, memiliki coverage atas aset yang dibeli sebesar 155% dari total outstanding atau jumlah kumpulan tagihan sebesar Rp 1,3 triliun. Kedua, pembayaran kredit pensiunan ASN tidak tergantung pada kemampuan ekonomi peminjam. "Sumber dana pembayaran cicilan pokok dan kupon berasal dari arus kas manfaat pensiun yang dibayarkan PT Taspen, cashflow aman," kata Edward, Kamis (5/9).

Ketiga, PT Bank Bukopin Tbk sebagai penerbit surat berharga atau kreditur awal (originator) memiliki buffer atau cadangan sebesar Rp 119 miliar. "Jadi kalau ada cashflow yang kurang dana cadangan ini yang diambil dahulu," kata Edward.

Keempat, jika debitur meninggal dunia, maka tagihan akan dibayar asuransi jiwa. Jadi proteksi dalam KIK-EBA ini lengkap.

Kredit yang dialihkan KIK-EBA ini mempunyai nilai pokok yang menghasilkan bunga dengan total penerimaan cash flow Rp 2,06 triliun. Nilai emisi KIK-EBA ini sebesar Rp 480,4 miliar.

Baca Juga: Bunga Turun, Obligasi Jadi Pilihan Emiten

Produk KIK-EBA ini memiliki fitur pembayaran dan pelunasan pokok setiap tiga bulanan. Investor akan menerima hasil investasi berupa pembayaran pokok hingga 100% hinga jatuh tempo, yakni selama tiga tahun pada Agustus 2022. 

Produk ini ditawarkan pada investor institusi dan ritel dengan minimal pembelian Rp 1 juta. Edward mengatakan saat ini porsi invstor ritel masih kurang dari 5%. 

Baca Juga: Resmi, Tarif Pajak Bunga Obligasi untuk Infrastruktur Jadi 5%

Edward berharap produk KIK-EBA bisa menambah Rp 1 triliun hingga Rp 2 triliun dana kelolaan Bahana TWC di September 2019 menjadi Rp 50,3 triliun. Hingga akhir tahun, Edward menargetkan dana kelolaan bisa capai Rp 52 triliun. Di bulan ini, Bahana TCW juga akan meluncurkan reksadana exchange traded fund (ETF).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×