kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.913.000   17.000   0,90%
  • USD/IDR 16.250   24,00   0,15%
  • IDX 6.881   -34,12   -0,49%
  • KOMPAS100 1.002   -5,11   -0,51%
  • LQ45 766   -4,36   -0,57%
  • ISSI 226   -1,31   -0,58%
  • IDX30 395   -2,25   -0,57%
  • IDXHIDIV20 457   -1,62   -0,35%
  • IDX80 112   -0,70   -0,62%
  • IDXV30 113   -0,74   -0,65%
  • IDXQ30 128   -0,22   -0,17%

Harga Bitcoin Berpeluang Terus Melesat, Ini Faktor Pendorongnya


Rabu, 02 Juli 2025 / 17:14 WIB
Harga Bitcoin Berpeluang Terus Melesat, Ini Faktor Pendorongnya
ILUSTRASI. Peluang bitcoin untuk terus melanjut sangat terbuka berkat dukungan sejumlah faktor, salah satunya penurunan suku bunga The Fed.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga bitcoin berhasil bangkit setelah sempat melemah dalam beberapa hari terakhir. Peluang bitcoin untuk terus melanjut sangat terbuka berkat dukungan sejumlah faktor.

Mengutip situs Coinmarketcap.com, harga bitcoin berada di level US$ 107.616,63 pada Rabu (2/7) pukul 16.38 WIB atau naik 0,94% dari hari sebelumnya. Sebelum berhasil rebound, harga bitcoin sebenarnya sempat melemah dalam dua hari terakhir. Bahkan, pada Senin lalu harga kripto ini sempat US$ 105,404,03.

Analyst Tokocrypto Fyqieh Fachrur mengatakan, harga bitcoin sempat mengalami penurunan dalam akibat aksi jual korektif yang didorong oleh kekhawatiran pasar menyusul pernyataan hati-hati dari Ketua The Fed, Jerome Powell. Padahal, pada saat yang bersamaan, potensi pemangkasan suku bunga acuan mulai terlihat pada akhir tahun ini.

Optimisme terhadap pemangkasan suku bunga The Fed semakin kuat. Goldman Sachs turut merevisi proyeksinya dan memprediksi penurunan suku bunga acuan bisa terjadi pada September 2025 dan diikuti dua pemangkasan tambahan hingga akhir 2025. Hal ini turut mendorong ekspektasi pasar dan melemahkan dollar AS.

Baca Juga: Portofolio Kripto Donald Trump Anjlok 78% pada Paruh Pertama 2025

Harapan pemangkasan suku bunga acuan tentu menjadi katalis utama bagi aset berisiko seperti bitcoin. “Sejarah menunjukkan bahwa suku bunga yang lebih rendah meningkatkan likuiditas dan merangsang aliran modal ke aset seperti kripto,” kata dia, Rabu (2/7).

Selain itu, ada banyak faktor pendukung lain yang tidak kalah penting. Salah satunya adalah adopsi institusional yang terus tumbuh. Spot ETF Bitcoin misalnya, telah menerima aliran dana bulanan melebihi US$ 45 miliar.

Perkembangan regulasi juga turut menguatkan harga bitcoin. Ini ditunjukkan oleh kapabilitas pemerintah untuk membentuk cadangan strategis bitcoin serta pembahasan regulasi stablecoin (Genius Act) yang memberi legitimasi lebih besar terhadap peran bitcoin sebagai aset strategis.

Tak hanya itu, melambatnya ekonomi AS, risiko stagflasi, dan tekanan tarif makin mendukung prospek pelonggaran moneter. Pelemahan dollar AS juga mendorong bitcoin untuk tumbuh lebih agresif lantaran investor mencari aset lindung nilai.

“Beberapa laporan menyebut jika kondisi ini terus berlanjut, maka bitcoin bisa menuju US$ 118.000, bahkan menembus rekor tertinggi sebelumnya,” ungkap Fyqieh.

Optimisme terhadap pertumbuhan harga bitcoin sampai akhir 2025 cukup tinggi. Fyqieh menyebut, banyak analis dan institusi menilai bitcoin akan melanjutkan reli pasca-halving pada April 2024 dengan estimasi harga bergerak di kisaran US$ 120.000—150.000 pada kuartal IV-2025.

Proyeksi ini didasari oleh kombinasi antara tekanan pasokan yang makin ketat setelah halving, arus masuk institusional melalui ETF Spot, dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter dari The Fed.

Bagi investor yang berorientasi jangka panjang atau 12—36 bulan atau lebih, saat ini merupakan momen yang tetap untuk memulai atau menambah posisi secara bertahap melalui strategi dollar cost averaging (DCA). Strategi ini dianggap mampu membantu mengelola risiko volatilitas dan menghindari terjebak di puncak harga.

“Namun, jika fokus investor jangka pendek atau hitungan pekan atau bulan, perhatikan reaksi pasar terhadap data inflasi dan sinyal The Fed. Sebab, tren bisa cepat berubah dan koreksi tajam bisa terjadi sebelum rebound,” pungkas dia.

Baca Juga: BEI akan Panggil Ajaib Sekuritas terkait Perkara Tagihan Rp 1,8 Miliar

Selanjutnya: Ini 5 Alasan Kenapa Kamu Perlu Proteksi Kehidupan Sejak Dini

Menarik Dibaca: Ini 5 Alasan Kenapa Kamu Perlu Proteksi Kehidupan Sejak Dini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×