Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Instrumen investasi berbentuk Kontrak Investasi Kolektif-Efek Beragun Aset (KIK-EBA) semakin beragam. Selama ini underlying asset atau aset dasar KIK-EBA berupa kredit perumahan dan future revenue perusahaan. Kini, ada KIK-EBA yang membungkus kredit pensiunan yang dialihkan sebagai portofolio alias aset dasar.
Kamis (5/9), untuk pertama kalinya PT Bahana TCW Investment Management meluncurkan KIK-EBA Bahana Bukopin Kumpulan Tagihan Kredit Pensiunan Yang Dialihkan. KIK-EBA yang efektif per 29 Agustus 2019 ini merupakan investasi dengan portofolio yang terdiri dari surat berharga atas kumpulan tagihan kredit pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dialihkan sebagian.
Penawaran KIK-EBA ini dibagi dalam dua kategori, pertama kategori A1 dengan tenor tiga tahun ditawarkan melalui penawaran umum sejak tanggal efektif. Kedua, kategori A2 bertenor tujuh tahun ditawarkan melalui penawaran terbatas (private placement). Kategori A1 menawarkan kupon 9,25% dan kategori A2 menawarkan kupon 10%.
Baca Juga: Bahana TCW menerbitkan efek beragun aset (EBA) kredit pensiunan
Direktur Utama Bahana TCW Investment Management Edward P Lubis mengatakan, risiko investasi KIK-EBA Bahana Bukopin Kumpulan Tagihan Kredit Pensiunan Yang Dialihkan termasuk rendah. Selain, terjamin dari peringkat yang didapat, instrumen ini rendah risiko.
Alasannya, pertama, memiliki coverage atas aset yang dibeli sebesar 155% dari total outstanding atau jumlah kumpulan tagihan sebesar Rp 1,3 triliun. Kedua, pembayaran kredit pensiunan ASN tidak tergantung pada kemampuan ekonomi peminjam. "Sumber dana pembayaran cicilan pokok dan kupon berasal dari arus kas manfaat pensiun yang dibayarkan PT Taspen, cashflow aman," kata Edward, Kamis (5/9).