kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.167   24,52   0,34%
  • KOMPAS100 1.045   4,88   0,47%
  • LQ45 815   2,85   0,35%
  • ISSI 224   0,76   0,34%
  • IDX30 426   1,90   0,45%
  • IDXHIDIV20 505   1,29   0,26%
  • IDX80 118   0,58   0,49%
  • IDXV30 120   0,61   0,51%
  • IDXQ30 139   0,24   0,17%

Bagaimana nasib IHSG di kuartal II-2020? Begini prediksi analis


Minggu, 29 Maret 2020 / 18:14 WIB
Bagaimana nasib IHSG di kuartal II-2020? Begini prediksi analis
ILUSTRASI. Investor mengamati pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia Jakarta.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

Meskipun begitu, diakui Hans Kwee sentimen positif dari buyback belum mampu menahan penurunan IHSG. 

Tidak jauh berbeda, Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan melihat di kuartal II-2020, IHSG masih akan terkoreksi. IHSG masih akan lesu karena sentimen pemberat yang utama belum teratasi, yakni penyebaran Covid-19. 

Menurut Alfred, level terendah IHSG sejauh ini masih di 3.900, jika kenaikan kasus Covid-19 bisa ditekan di kuartal II maka level tersebut itu memungkinkan menjadi level bottom.

"Tapi kalau ternyata ada eskalasi seperti di Amerika atau Italia, ya mungkin akan tembus lagi level 3,900 itu," jelas Alfred ketika dihubungi Kontan.co.id, Minggu (29/3). 

Pasar masih mempertimbangkan kemampuan pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi pendemik ini. 

Terkait buyback, Alfred melihat aksi ini sulit untuk mengerek IHSG. Buyback hanya bisa menahan IHSG agar tidak turun terlalu dalam. Menurut Alfred buyback tidak berpengaruh signifikan mengingat pada tahun 2008 ketika kebijakan yang serupa diterapkan realisasinya cukup rendah. 

"Tahun 2008 ketika itu diberlakukan buyback, realisasinya di bawah 5%," imbuhnya. 

Menurut Alfred yang bisa mengangkat IHSG adalah pasar yang percaya diri bahwa penyebaran Covid-19 ini bisa teratasi. Rasa percaya ini bisa didorong dengan angka kematian akibat COVID-19 yang mampu ditekan. 

Baca Juga: IHSG bangkit 8,36% dalam sepekan, bagaimana proyeksi pekan depan?

Menurut Hans Kwee hal yang perlu dilakukan saat ini adalah bisa menanggulangi penyebaran Covid-19. Sehingga nantinya, berbagai sentimen positif terhadap pasar dapat berdampak. 

"Menang dalam (melawan) Covid-19 saja yang pertama setelah itu market akan cepat recovery," imbuh Hans Kwee.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×