Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Presiden Direktur Autopedia Sukses Lestari, Jany Candra menyampaikan dengan ekspansi yang dilakukan, volume unit penjualan diler mobil bekas juga meningkat signifikan sebesar 122.7% secara kuartalan (QoQ).
Volume penjualan diler mobil bekas bertambah dari 353 unit pada kuartal II 2022 menjadi 786 unit pada kuartal III 2022. Secara total, volume penjualan mobil bekas menjadi 1.356 unit pada Januari-September 2022.
Khusus pada kuartal III saja, ASLC membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 65% QoQ menjadi Rp 148,70 miliar. “Peningkatan pesat pendapatan memperlihatkan kami sudah melaksanakan rencana bisnis dengan benar dan terukur. Ekspansi ASLC telah membuahkan hasil, sehingga kami optimis kinerja Perseroan terus tumbuh,” kata Janny dalam keterbukaan informasi.
Baca Juga: Autopedia Sukses Lestari (ASLC) Optimistis Bisa Cetak Laba di Tahun Ini
Sejalan dengan pertumbuhan yang kuat dalam bisnis mobil bekas, margin laba kotor pada periode kuartal III tercatat sebesar 23%. Dibandingkan 32% pada kuartal II 2022).
Kontribusi pendapatan dari penjualan mobil bekas mencapai 75%, dibandingkan hanya 66% pada kuartal II 2022. "Tipikal pada bisnis perdagangan mobil bekas, margin yang dihasilkan cenderung lebih rendah dibandingkan dengan bisnis lelang, tetapi dengan pendapatan yang lebih tinggi," jelas Jany.
Rugi tahun berjalan yang dicatat sebesar Rp 5,59 miliar per kuartal III-2022 dinilai masih cukup terkendali, mengingat laju ekspansi yang sedang ditargetkan ASLC. Pembentukan operasi dan jaringan Autopedia yang berkelanjutan akan menjadi tonggak utama membangun fondasi untuk ekspansi dalam beberapa tahun ke depan.
Baca Juga: Kinerja Adi Sarana Armada (ASSA) Dibayangi Tekanan Kenaikan Harga BBM
Peluang di segmen mobil bekas didorong dengan proyeksi pertumbuhan PDB jangka panjang dan pertumbuhan populasi muda. Hal ini dinilai menjadi faktor kunci yang akan mendorong masa depan sektor ini.
Di tengah berbagai ketidakpastian ekonomi tahun depan, manajemen ASLC masih melihat adanya peluang bisnis mobil bekas. Perkiraan harga mobil baru akan lebih tinggi di tengah situasi kenaikan nilai tukar dolar, akan membuat mobil bekas menjadi pilihan konsumen karena harganya lebih murah.
"Oleh karena itu, kami tetap optimis dengan peluang di sektor ini dan percaya bahwa fondasi yang kuat dalam hal SDM, proses, dan teknologi akan menjadi penting memastikan pertumbuhan bisnis jangka panjang dan berkelanjutan," tandas Jany.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News