kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kinerja Adi Sarana Armada (ASSA) Dibayangi Tekanan Kenaikan Harga BBM


Senin, 05 September 2022 / 19:08 WIB
Kinerja Adi Sarana Armada (ASSA) Dibayangi Tekanan Kenaikan Harga BBM
ILUSTRASI. Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) berpotensi menghantui kinerja para emiten transportasi dan logistik.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) berpotensi menghantui kinerja para emiten transportasi dan logistik. Salah satu emiten yang bakal terdampak ada PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA). 

Deputy Head of Research Sucor Sekuritas Paulus Jimmy mengatakan, kenaikan BBM ini akan berdampak negatif bagi ASSA. Namun perlu diingat bahwa ini bukan sentimen yang spesifik hanya terhadap ASSA, tetapi semua pemain dari industri transportasi dan logistik. 

Meski begitu, anak usaha ASSA, PT Tri Adi Bersama alias Anteraja diperkirakan masih berpotensi berkontribusi besar terhadap pendapatan perseroan dibanding anak usaha lainnya, seperti PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC). 

Baca Juga: Kinerja Pendapatan Emiten Jasa Kurir Tumbuh pada Paruh Pertama 2022

"Momentum kinerja ASSA akan banyak ditentukan terutama dari keberhasilan perusahaan dalam membukukan operating profit di Anteraja, serta peningkatan kinerja dari bisnis lain seperti autopedia," jelas Paulus kepada Kontan.co.id, Senin (5/9). 

Senada, Junior Research Associate Henan Putihrai Sekuritas Ezaridho Ibnutama menilai dengan naiknya harga BBM dan wacana kenaikan tarif ojek online sehingga menekan daya beli masyarakat untuk membeli paket. 

Pada periode Juni sampai Juli 2022, pengiriman paket online Anteraja mengalami turun Kuartal II-2022. Namun dia mencermati secara historis pengiriman ini bakal tumbuh di semester kedua ini mulai dari 22 Agustus. 

"Kami mempertahankan ASSA dengan peringkat beli pada target harga Rp 2.000 atau lebih rendah dari sebelumnya di Rp 2.640 karena penurunan kinerja kuartalan," imbuh dia. 

 

Sementara, Paulus menjelaskan untuk jangka pendek alias trading investor atau pelaku pasar untuk entry. Sebaliknya, untuk investasi jangka menengah hingga panjang, dia menyarankan untuk wait and see sambil menunggu laporan kinerja ASSA di kuartal III-2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×