Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Mata uang rupiah kembali menguat pada transaksi hari ini (3/11). Disinyalir, penguatan rupiah terkait dengan derasnya arus dana asing ke pasar obligasi pada pekan lalu. Bahkan, capital inflow yang masuk merupakan yang terbesar sejak awal Agustus.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, investor asing meningkatkan kepemilikan obligasi Indonesia berdenominasi rupiah dengan nilai mencapai Rp 4,65 triliun pada pekan lalu.
Selain itu, rupiah juga disokong oleh indeks manufaktur Oktober yang melampaui estimasi dan tingkat inflasi yang melandai ke level terendah dalam 11 bulan terakhir.
Di sisi lain, indeks manufaktur Amerika yang berada di level terendah sejak Mei 2013 bisa menyebabkan The Fed kembali menahan suku bunga acuannya untuk beberapa waktu ke depan.
"Meski the Fed bilang terbuka kemungkinan suku bunga AS naik pada Desember, namun, bank sentral AS itu juga bilang kebijakan suku bunga sangat tergantung dengan data," jelas Leong Sook Mei, Southeast Asia head of global markets research Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ di Singapura kepada Bloomberg.
Dia menambahkan, data AS tidak sekuat yang diharapkan. "Mata uang Asia masih menarik, termasuk rupiah," tambahnya.
Catatan saja, pada pukul 11.52 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot berada di level 13.560 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News