Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi
“Investor asing akan memperhatikan kondisi fundamental dan kepastian kontestasi pemilu,” imbuh Reza kepada Kontan.co.id, Rabu (21/2).
Dalam situasi ini, Reza menilai, surat utang korporasi menjadi alternatif menarik karena menerbitkannya relatif lebih murah daripada mengambil pinjaman bank. Beberapa sektor yang menarik bagi investor asing adalah sektor bank dan telekomunikasi.
Namun, perlu dicatat bahwa spread antara suku bunga acuan BI dan The Fed semakin tipis, dan investor akan mempertimbangkan peringkat kredit negara sebagai faktor penting dalam memilih tujuan investasi.
“Dengan demikian, investor mungkin akan mengalihkan perhatian ke surat utang korporasi dengan tenor pendek maupun menengah sebagai bagian dari diversifikasi pendanaan,” tutur Reza.
Reza menambahkan, tantangan ke depan dari sisi eksternal masih menjadi perhatian pengambil kebijakan moneter. Isu resesi di negara maju, seperti Jepang dan Inggris, akan mempengaruhi aliran modal asing, terutama di pasar surat utang.
Rupiah juga terpantau melemah sekitar 2% terhadap dolar AS dalam enam bulan terakhir. Ini yang dipandang melatarbelakangi BI dalam mempertahankan suku bunga untuk menstabilkan posisi rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News