Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset digital kripto semakin menarik minat investor di Indonesia. Salah satu platform investasi aset kripto, Reku, mencatat jumlah investornya telah mencapai 1 juta orang.
Chief Compliance Officer (CCO) Reku yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo-ABI), Robby mengungkapkan bahwa tren positif ini didorong oleh peran aktif regulator Indonesia yang telah mengeluarkan regulasi yang mendukung, sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan investasi aset kripto.
Baca Juga: Pasar Aset Kripto di Indonesia Bergairah, Cuma Pedagang Lokal Kurang Kompetitif
Selain faktor internal, faktor eksternal juga turut berkontribusi dalam peningkatan jumlah pelanggan.
Robby menjelaskan bahwa pada 5 Juni 2024, ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat mencatat arus masuk bersih harian terbesar kedua sejak pencatatannya, dengan total dana yang masuk mencapai US$886,75 juta.
Arus masuk ETF Bitcoin ini terus meningkat hingga Juli. Robby mengutip data dari Crypto Intelligence, bahwa pada 12 Juli 2024, ETF Bitcoin Spot mengalami aliran dana yang kuat, berhasil mengumpulkan lebih dari US$310 juta (Rp5 triliun). Hal ini menjadi performa terbaik sejak 5 Juni.
"Performa positif ETF Bitcoin tersebut menunjukkan besarnya minat investor konservatif di Amerika Serikat terhadap Bitcoin, yang pada gilirannya semakin memperkuat kepercayaan investor global, termasuk di Indonesia," ujar Robby kepada KONTAN, Rabu (28/8).
Baca Juga: Optimisme Pelaku Kripto Turun Usai The Fed Kembali Tahan Suku Bunga
Di platform Reku sendiri, Robby mencatat pertumbuhan lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun lalu, dengan jumlah investor mencapai 1 juta orang.
Aset kripto dengan kapitalisasi terbesar di platform tersebut mencakup Bitcoin, USDT, Ethereum, Solana, dan XRP. Namun, Robby enggan menyebutkan nominal transaksi yang terjadi.
Ke depannya, Robby optimistis bahwa adopsi kripto di Indonesia akan terus meningkat. Oleh karena itu, Reku terus melanjutkan upaya edukasi agar masyarakat memilih platform yang terdaftar untuk berinvestasi kripto, serta mengajak investor untuk berinvestasi dengan bijak.
Baca Juga: Nilai Transaksi dan Jumlah Investor Kripto di Indonesia Melonjak di Semester I-2024
Sebagai informasi, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) mencatat bahwa hingga Juli 2024, jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia telah mencapai 20,59 juta orang.
Selain itu, nilai transaksi aset kripto juga meningkat 353,94% secara tahunan menjadi Rp 344,09 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News