kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arus kas defisit, Adhi Karya (ADHI) akan lakukan anjak piutang senilai Rp 1 triliun


Rabu, 21 Agustus 2019 / 20:13 WIB
Arus kas defisit, Adhi Karya (ADHI) akan lakukan anjak piutang senilai Rp 1 triliun
ILUSTRASI. Proyek LRT Jabodebek


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sama seperti emiten konstruksi pelat merah lainnya, arus kas (cash flow) operasi PT Adhi Karya Tbk (ADHI, anggota indeks Kompas100) juga defisit. Per semester I 2019 cashflow ADHI defisit Rp 2,5 triliun. 

Manajemen ADHI menjelaskan penyebab cashflow defisit adalah penundaan sebagian pelunasan proyek LRT. Seharusnya sampai dengan Juni 2019 ADHI bisa menerima sebesar Rp 3,1 triliun. Hanya saja uang yang diterima baru sekitar Rp 1,1 triliun. 

Baca Juga: Rugi Rp 310,18 miliar di semester I, ini yang akan dilakukan Salim Ivomas (SIMP)

"Sehingga sisanya tertunda karena audit. Tertundanya ini cashflow defisit sebesar itu," jelas Direktur Keuangan ADHI Entus Asnawi saat konferensi pers Public Expose 2019 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (21/8).

Namun, meski pembayaran LRT tidak tertunda pun, ADHI sudah memproyeksikan arus kas mereka tetap defisit di bawah Rp 1 triliun.  

Untuk itu, ADHI berencana menyuntikkan dana segar ke perseroan dengan skema factoring atau anjak piutang pekerjaan turnkey senilai Rp 1 triliun. Artinya ADHI akan menjual piutang dari pekerjaan turnkey

"Target sekitar Rp 700 miliar hingga Rp 1 triliun karena yang bisa difactoringkan 70%-nya," jelas Entus. 

Baca Juga: Samindo Resources (MYOH) siap masuk bisnis energi terbarukan

Adapun proyek yang akan dijadikan jaminan anjak piutang adalah pembangunan tol Banda Aceh-Sigli. Dia menargetkan factoring ini bisa dilaksanakan pada Desember 2019.

Pada tahun 2018, ADHI meraup nilai kontrak Tol Banda Aceh-Sigli sebesar Rp 7,63 triliun. 

Strategi lain yang akan dilakukan ADHI untuk mendapatkan dana segar adalah membentuk vehicle equity fund dengan target dana yang dihimpun mencapai Rp 3 triliun.

Entus mengatakan perusahaan vehicle akan diberi nama Adhi Investama. 

Dana tersebut akan digunakan untuk mendanai investasi perseroan di Tol Solo-Yogyakarta, Tol Dalam Kota, Tol Cikunir-Ulujami dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Karian. 

Baca Juga: Pabrik baru Waskita Beton (WSBP) di Kalimantan bakal rampung 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×