kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

April 2014, nilai tukar rupiah terdepresiasi 1,74%


Kamis, 08 Mei 2014 / 16:46 WIB
April 2014, nilai tukar rupiah terdepresiasi 1,74%
ILUSTRASI. Intip Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri Hari Ini, Kamis 15 Desember 2022./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/14/12/2022.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa nilai tukar rupiah pada April 2014 mengalami koreksi. Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, hal tersebut disebabkan pengaruh pernyataan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed).

"Selain itu, juga ada pengaruh kekhawatiran atas perlambatan ekonomi di Tiongkok dan eskalasi ketegangan geopolitik di perbatasan Ukraina-Rusia," ujar Agus di Gedung BI, Jakarta, Kamis (8/5).

Lebih lanjut Agus mengungkapkan, pada April 2014, nilai tukar mata uang garuda ditutup di level Rp 11.562 per dolar AS. Nilai tersebut melemah 1,74% dibandingkan dengan level akhir Maret 2014.

"Secara rata-rata, rupiah pada April 2014 tercatat Rp 11.439 per dolar AS, melemah 0,17% dibandingkan bulan sebelumnya," jelasnya.

Perkembangan nilai tukar rupiah sampai April 2014 tersebut juga diikuti dengan perkembangan positif pada struktur mikro pasar valas seperti volume transaksi valas yang meningkat dan selisih bid-ask yang menipis. Sehingga, menunjukkan kondisi pasar valas domestik yang semakin likuid.

"Ke depan, Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya dan didukung berbagai upaya untuk meningkatkan pendalaman pasar uang," kata Agus.

Sebelumnya, pada triwulan I-2014, nilai tukar rupiah berada pada tren menguat. Membaiknya fundamental ekonomi yang diikuti penguatan kinerja neraca pembayaran Indonesia (NPI) mendorong penguatan nilai tukar rupiah pada triwulan I-2014.

Pada akhir tiga bulan pertama 2014, nilai tukar mata uang garuda menguat sebesar 7,13% dibandingkan dengan level akhir 2013. Penguatan nilai tukar terutama terjadi sejak Februari 2014 sejalan dengan meningkatnya aliran masuk modal akhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×