Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berupaya untuk meningkatkan kinerja produksi dan penjualan seluruh komoditas inti pada tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang, Syarief Faisal Alkadrie, mengatakan, ANTM akan berfokus pada strategi pengembangan basis pelanggan di dalam negeri. “Terutama pada produk emas, bijih nikel, dan bauksit,” terang Faisal kepada Kontan.co.id, Jumat (9/2).
Perusahaan pelat merah ini juga akan berfokus dalam upaya pengelolaan biaya di seluruh lini operasi, menjaga cash cost agar tetap kompetitif dan efisien, serta terus melakukan inovasi bisnis.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Stagnan Rp 1.135.000 Per Gram, Senin (12/2)
ANTM melaporkan kinerja operasional yang beragam tahun lalu. Tercatat, produksi dan penjualan sejumlah komoditas seperti bijih nikel, perak, bauksit, hingga alumina terpantau naik. Sementara produksi feronikel dan emas ANTM kompak turun.
Dalam laporan kinerja yang dirilis di Bursa Efek Indonesia, Rabu (31/1), sepanjang tahun lalu ANTM memproduksi 13,44 juta wet metrik ton (wmt) bijih nikel. Realisasi ini naik 55,9% dari produksi bijih nikel di tahun 2022 yang hanya 8,62 juta wmt.
Pertumbuhan produksi bijih nikel ditujukan untuk memenuhi peningkatan permintaan pasar domestik. Hal ini ditunjukkan dari penjualan bijih nikel ANTM yang juga naik 67,18% menjadi 11,71 juta wmt dari sebelumnya hanya 7,0 juta wmt.
Adapun eksplorasi nikel ANTM pada tahun lalu dilakukan di Konawe Utara dan Pomalaa di Sulawesi Tengah, serta di Tanjung Buli, Maluku Utara.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini: Turun Rp 3.000 ke Rp 1.135.000 Per Gram, Sabtu (10/2)
Untuk bauksit, ANTM memproduksi 2,01 juta wmt bauksit atau naik 21,9% dari produksi bauksit di periode 2022 yang hanya 1,65 juta wmt. Bauksit yang diproduksi adalah untuk keperluan smelter chemical grade alumina (CGA) di Tayan dan penjualan pihak ketiga.
Bersamaan, volume penjualan bauksit juga naik 21% menjadi 1,50 juta dibandingkan pencapaian penjualan pada 2022 yang hanya 1,24 juta wmt.
Produksi alumina ANTM juga naik 6% menjadi 160.940 ton, yang berasal dari CGA Tayan. Kenaikan produksi turut mendorong penjualan alumina, dimana ANTM mencatatkan penjualan 143.990 ton alumina atau naik 2% secara year-on-year (yoy).
Di segmen emas, ANTM memproduksi 1.208 kg emas atau setara 38.838 oz sepanjang 2023. Jika dibandingkan dengan volume tahun 2022, produksi emas ANTM menurun 4,73%, dimana produksi pada 2022 mencapai 1.268 kg atau setara 40.767 oz.
Namun, produksi ini berhasil mencapai target produksi emas ANTM di angka 1.167 kg atau 37.519 oz.
Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) Dinyatakan Terbebas dari Gugatan PKPU Budi Said
Pada 2023, kegiatan eksplorasi emas ANTM dilaksanakan di Pongkor, Jawa Barat. Di wilayah ini, kegiatan yang dilakukan yakni pengeboran bawah tanah (underground drilling) dan pengeboran permukaan (surface drilling).
Di periode yang sama, emiten pelat merah ini menjual 26.129 kg emas atau setara 840.067 oz emas. Realisasi ini menurun 25,27% dari penjualan emas di tahun 2022 yang mencapai 34.967 kg atau 1,12 juta oz.
ANTM juga mencatat penurunan produksi dan penjualan produk feronikel. ANTM memproduksi 12.742 ton nikel dalam feronikel (TNi) sepanjang 2023. Realisasi ini menyusut 10,64% dari realisasi produksi feronikel di 2022 yang mencapai 24.334 TNi.
ANTM menjual 20.138 TNi feronikel, menurun 12,68% secara yoy. Feronikel ini sepenuhnya diserap oleh pasar ekspor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News