Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menjadi satu-satunya perusahaan pertambangan berstatus badan usaha milik negara (BUMN) yang membukukan kenaikan laba bersih sepanjang semester I-2023.
Emiten pertambangan logam ini membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,88 triliun pada semester I-2023. Capaian itu melonjak 23,84% dari laba bersih senilai Rp 1,52 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Pada semester pertama 2023, ANTM membukukan pendapatan Rp 21,7 triliun. Capaian ini, menurut Analis MNC Sekuritas Alif Ihsanario masih sejalan dengan estimasi yang dipasang MNC Sekuritas, yakni di angka Rp 21,6 triliun. Menurut dia, pendapatan ANTM ditopang oleh volume penjualan komoditas yang meningkat.
Melansir laman resmi ANTM, Minggu (3/9), ANTM sukses mendongkrak penjualan sejumlah komoditas andalannya, mulai dari emas, feronikel, hingga bijih nikel.
Baca Juga: Semester I-2023, Aneka Tambang (ANTM) Catatkan Laba Rp 1,89 Triliun
Pada enam bulan pertama 2023, ANTM membukukan penjualan 13.508 kg emas atau setara 434.292 oz. Realisasi ini naik tipis 0,28% dari penjualan di periode semester pertama 2022 sebesar 13.469 kg atau 433.038 oz.
Volume penjualan produk feronikel sepanjang semester I-2023 mencapai 10.606 ton nikel dalam feronikel (TNi). Angka ini tumbuh 10% jika dibandingkan capaian pada semester I-2022 sebesar 9.622 TNi.
Adapun volume penjualan bijih nikel konsolidasian ANTM pada semester I-2023 mencapai 6,27 juta wet metrik ton (wmt), melejit 106% jika dibandingkan capaian penjualan pada semester I-2022 yang hanya 3,04 juta wmt.
Baca Juga: Cermati Kinerja Operasional Aneka Tambang (ANTM) pada Semester I-2023
Laba periode berjalan Antam mencapai Rp 1,88 triliun, salah satunya disebabkan oleh penurunan beban umum dan administrasi. Pada tahun lalu terdapat biaya provisi kasus hukum dan penurunan biaya pajak 17% YoY. Apabila ditinjau secara tren historis, laba bersih ANTM pada semester pertama mencakup 30%-40% laba bersih tahunan.
Alif cukup optimistis dengan kinerja ANTM tahun ini. Jika tren produksi dapat terus meningkat dengan asumsi harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) stabil, maka laba bersih ANTM di tahun ini dapat mencapai estimasi yang dipasang MNC Sekuritas, yakni di angka Rp 4,73 triliun.
Estimasi ini tumbuh 24% dari realisasi laba bersih tahun lalu. “Yang tentunya akan menjadi sentimen positif untuk sahamnya secara fundamental,” kata Alif.
MNC Sekuritas merekomendasikan buy saham ANTM dengan target harga Rp 2.400 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News