kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Ancaman resesi Jerman menjatuhkan euro di hadapan dolar AS


Selasa, 08 Oktober 2019 / 19:49 WIB
Ancaman resesi Jerman menjatuhkan euro di hadapan dolar AS
ILUSTRASI. Kurs dollar AS - Euro eropa


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sinyal resesi Jerman dianggap menjadi pemberat laju pasangan kurs EUR/USD saat ini. Berdasarkan data Bloomberg Selasa (8/10) pukul 7.42 WIB, pasangan EUR/USD berhasil menguat 0,19% ke level 1,0992.

Analis PT Solid Gold Berjangka Sunarti mengungkapkan, penguatan pasangan kurs tersebut terjadi seiring data industrial output Jerman di Agustus yang secara mengejutkan meningkat di atas ekspektasi pasar. Data pesanan industri Jerman dilaporkan naik menjadi 0,3% pada Agustus dari sebelumnya -0,4% (revisi dari -0,6%), dan angka tersebut lebih tinggi dari ekspektasi sebesar -0,2%. 

"Hal tersebut memberikan harapan bahwa kondisi ekonomi Zona Euro di kuartal ketiga tidak akan seburuk yang ditakutkan. Namun demikian pergerakan pasangan mata uang ini masih tetap dibayangi oleh kekhawatiran terjadinya resesi Jerman," ungkap Sunarti kepada Kontan.co.id, Selasa (8/10).

Baca Juga: Euro menguat hingga 0,79% terhadap poundsterling

Seperti diketahui, Jerman selaku motor perekonomian Eropa, sudah mulai bersiap dengan risiko terburuk resesi. Kemungkinan bagi ekonomi Jerman untuk jatuh ke dalam resesi hampir mencapai 60%, menurut indeks bulanan yang oleh Macroeconomic Policy Institute (IMK). Resesi negara dengan ekonomi terbesar Zona Euro ini tentunya akan berdampak buruk ke negara-negara mata uang tunggal. 

Selain itu, pasar masih menunggu hasil pertemuan negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China yang akan dilakukan pekan ini. Belum lagi perang dagang juga terjadi antara AS dengan Eropa, menyusul subsidi ilegal Eropa yang diberikan pada perusahaan penerbangan Airbus. 

Kembali mengingatkan, mulai 18 Oktober nanti AS akan mengenakan bea masuk produk-produk impor asal Benua Biru senilai US$ 11 miliar. Belum diketahui sejauh apa Uni Eropa akan melakukan serangan balasan, mengingat kondisi ekonomi Benua Biru sedang memburuk. 

Baca Juga: Sentimen negatif Eropa lebih mendominasi, prospek EUR/USD cenderung tertekan

Perang dagang AS-Uni Eropa tentunya akan memperburuk kondisi ekonomi. Bank Sentral Eropa alias European Central Bank (ECB) kemungkinan akan menggelontorkan stimulus yang lebih besar. 

Secara analisa teknikal pasangan EUR/USD untuk hari Rabu (09/10) masih didominasi bearish. Ini dilihat dari pergerakan time frame weekly dan daily dengan Relative Strenght Index (RSI) yang masih di area 45,79 dan menunjukkan tren bearish

Sementara untuk indikator MACD masih berada di bawah nol (-0,0028) mengisyaratkan terjadinya downtrend lebih lanjut. Untuk itu, rekomendasi trading untuk EUR/USD adalah sell selama harga bergerak di bawah 1,0990. Adapun untuk level support harian berada di kisaran 1,0959 dan 1,0940, sedangkan untuk level resistance harian yakni 1,0995 dan 1,1000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×