Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sejak suspensinya dibuka, saham emiten perkapalan PT Trada Maritime Tbk (TRAM) terus merosot. Penurunan tajam terus terjadi hingga penitupan kemarin dengan penurunan 195 poin atau setara 25% ke level Rp 585 per saham.
Bahkan, otoritas bursa kembali melakukan suspensi atas saham TRAM hari ini, (26/11). Suspensi dilakukan dalam rangka cooling down akibat saham TRAM yang terus mengalami penurunan tajam.
Analis saham Woori Korindo Securities Reza Priyambada bilang, sesaat setelah dicabut suspensinya beberapa waktu lalu, saham TRAM memang terus merosot tajam. "Takut nanti kena suspen lagi, jadi mereka (investor) jual semua," imbuhnya kepada KONTAN.
Namun, suspensi atas saham ini kembali dilakukan. Tapi, tidak menutup kemungkinan jika suspensinya nanti kembali dibuka, saham TRAM bakal kembali anjlok lantaran isu yang tengah melanda TRAM dinilai mengganggu prospek bisnis perseroan.
Aksi jual bakal terus terjadi lantaran sentimen negatif yang tengah melanda emiten ini terkait International Finance Corporation (IFC) yang merilis keterangan default kepada TRAM terkait utang yang membelitnya.
IFC mendaulat TRAM untuk membayar utang pokok senilai US$ 30,57 juta dan tunggakan bunga maupun biaya lainnya senilai US$ 774,36 ribu dalam jangka waktu tiga hari kerja. Publikasi ini sempat membuat saham TRAM terkena suspensi beberapa lama dan baru bisa dibuka setelah manajemem menggelar public expose insidentil.
Selain itu, salah satu kapal TRAM, MT Jelita Bangsa diduga melakukan penyelundupan minyak mentah yang berasal dari sumur miliki Chevron Pacific Indonesia di Dumai.
Perusahaan masih menunggu pihak berwenang untuk menyelesaikan proses investaigasi yang melanda salah satu kapal perseroan. Kapal tersebut adalah MT Jelita Bangsa. Jelita Bangsa ini disewakan dengan kontrak time charter jangka panjang kepada PT Pertamina.
TRAM memastikan, kasus yang menimpa MT Jelita Bangsa tidak memiliki dampak terhadap kegiatan usaha kapal-kapal lain perseroan. Kendati demikian, persuasi ini tidak mampu membuat aksi jual saham TRAM terhenti.
"Posisi pelaku pasar lebih ingin jualan. Saham TRAM bisa menyentuh level Rp 400 per saham," pungkas Reza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News