Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ikut jatuh di tengah gejolak pasar, Rabu (20/1). Mengacu data RTI menunjukkan indeks berakhir terkoreksi dalam 1,42% atau 63,752 poin ke level 4.427,985.
Tercatat 198 saham bergerak turun, 79 saham bergerak naik, dan 75 saham stagnan. Perdagangan hari ini melibatkan 3,58 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 4,41 triliun.
"Faktor nilai tukar rupiah yang tertekan cukup dalam terhadap dollar AS menjadi salah satu pemicu IHSG BEI mengalami tekanan," ujar Analis LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo dikutip dari Antara.
Menurutnya, pelaku pasar saham cenderung memilih aset-aset di negara maju seperti Amerika Serikat seiring dengan beberapa data-data ekonominya yang cenderung mengalami pertumbuhan. Kemampuan produksi di Amerika Serikat mengalami peningkatan, situasi itu menunjukkan produk barangnya terserap pasar.
"Hal itu membuat pelaku pasar optimistis untuk menempatkan dananya ke pasar keuangan AS, dan mengurangi asetnya di negara berkembang salah satunya di pasar saham domestik," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar saham di dalam negeri juga masih menanti kebijakan prioritas tang diambil pemerintah setelah sejumlah kebijakan dikeluarkan. Kebijakan pemerintah mengenai pembangunan smelter sebaiknya tidak dijadikan prioritas mengingat harga komoditas yang masih dalam tren penurunan.
"Program Tol Laut dinilai lebih efektif dalam mendukung perekonomian Indonesia ke depan," katanya.
Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 209.567 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,66 miliar lembar saham senilai Rp3,93 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 83 saham, turun 208 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 82 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 749,51 poin (3,82 %) menjadi 19.886,30, indeks Nikkei melemah 632,18 poin (3,71 %) ke level 16.416,19, dan Straits Times melemah 79,03 poin (2,97 %) ke posisi 2.558,94.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News