Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Yudho Winarto
Sementara menurut Yosua tidak serta merta dengan adanya right issue kinerjanya langsung melonjak, masih ada faktor lain. Yang pasti dengan right issue ini bisa membuat struktur modal JPFA menjadi kuat sehingga ketika ada fluktuasi di pendapatan, margin laba bersih bisa terjaga.
"Selain itu perusahaan bisa mendapat pembiayaan baik dari bank maupun obligasi dengan cost yang lebih rendah," jelas Yosua.
Lalu Michael menaikkan proyeksi pendapatan perusahaan di tahun ini yaitu tumbuh 33% dan di tahun depan tumbuh 61%. Proyeksi ini sejalan dengan permintaan ayam potong yang stabil dan kurs yang membaik.
Sementara Yosua memproyeksi JPFA akan mengantongi laba bersih Rp 2 triliun dan pendapatan Rp 24 triliun sampai akhir tahun 2016. "Dengan sentimen positif yang ada kami asumsikan perusahaan bisa mencapai target kami," kata Yosua.
Michel merekomendasikan untuk beli saham JPFA dengan target Rp 1.750 berdasarkan 14,2 kali laba bersih per saham di 2017 Rp 123. Yosua juga merekomendasikan untuk beli saham JPFA dengan target harga Rp 1.800.
Sementara Marlene Tanumihardja, analis Samuel Sekuritas merekomendasikan beli saham JPFA dengan target Rp 2.000. Harga saham JPFA pada perdagangan Kamis (18/08) naik 2,90% menjadi Rp 1.595.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News