kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.097   0,57   0,01%
  • KOMPAS100 1.061   -1,66   -0,16%
  • LQ45 834   -1,33   -0,16%
  • ISSI 215   0,18   0,08%
  • IDX30 426   -0,55   -0,13%
  • IDXHIDIV20 514   0,79   0,15%
  • IDX80 121   -0,21   -0,17%
  • IDXV30 125   -0,28   -0,22%
  • IDXQ30 142   -0,01   0,00%

JPFA akan ekspansi ke bisnis ayam potong


Kamis, 18 Agustus 2016 / 07:20 WIB
JPFA akan ekspansi ke bisnis ayam potong


Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) berencana ekspansi ke bisnis hilir seperti produk ayam potong. Emiten pakan ternak ini akan menggunakan sisa dana belanja modal tahun ini untuk ekspansi ayam potong.

Pada semester I-2016, JPFA menghabiskan dana belanja modal sekitar Rp 291 miliar atau 41,57% dari total belanja Rp 700 miliar tahun ini. "Terkait ekspansi kami akan membangun beberapa rumah pemotongan ayam, jadi kami jual produk ayam potong," kata Deputy Head of Corporate Finance JPFA Putut Djagiri kepada KONTAN, Senin (15/6).

Selama ini JPFA berbisnis jual beli ayam hidup dan ayam umur sehari (DOC). Pengembangan bisnis jual ayam potong ini tentu akan mendorong target pertumbuhan pendapatan antara 10%-15%. "Itu masuk dalam strategi perusahaan tahun ini, 30%-40% capex digunakan yang sifatnya maintenance," kata Putut.

JPFA sudah mengantongi dana segar dari KKR Jade Investment Pte Ltd yang baru saja membeli saham private placement. KKR Jade menyuntik modal ke JPFA senilai Rp 701,70 miliar.

Putut menjelaskan, dana tersebut akan digunakan untuk pembayaran utang yang akan jatuh tempo di tahun 2018. Asal tahu saja jumlah utang JPFA pada semester I ini mencapai Rp 6,82 triliun. Utang obligasi JPFA mencapai Rp 1,49 triliun.

"Selain suntikan modal KKR, kami juga akan menerbitkan bond tahun depan untuk pembayaran utang yang akan jatuh tempo," kata Putut.

Di semester I-2016, perusahaan ini membukukan pendapatan Rp 13,54 triliun, naik 11,44% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Laba bersih JPFA mencapai Rp 964,08 miliar. Pada semester pertama tahun lalu, JPFA masih merugi Rp 272,13 miliar.

Selain karena pendapatan yang meningkat, laba bersih perusahaan terdorong oleh keuntungan kurs dan penurunan beban bunga. Tahun lalu, JPFA masih mencatat kerugian kurs sekitar Rp 267,43 miliar. Putut mengatakan, pada kuartal III-2016 kemungkinan bakal ada sedikit penurunan pendapatan.

Kinerja kuartal kedua II lalu lebih ditopang penguatan nilai tukar rupiah dan Lebaran. "Mungkin ada sedikit adjustment di kuartal III, tapi kami masih optimistis, target tercapai," terang Putut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×