Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk mencetak kinerja yang memuaskan sepanjang enam bulan pertama tahun 2021. Emiten berkode KLBF itu membukukan pertumbuhan baik dari sisi top line maupun bottom line-nya.
Mengutip laporan keuangannya, KLBF mencetak pertumbuhan penjualan bersih hingga 6,6% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 12,37 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu, penjualan KLBF tercatat Rp 11,6 triliun.
Kenaikan dari sisi penjualan bersih itu turut mengerek laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga 7,91% yoy menjadi Rp 1,49 triliun.
Baca Juga: Laba bersih Gudang Garam (GGRM) turun di semester I-2021, begini rekomendasi sahamnya
Dalam keterbukaan informasi diungkapkan, pertumbuhan kinerja KLBF sepanjang semester I 2021 tidak terlepas dari kondisi ekonomi yang membaik dalam beberapa waktu terakhir.
Asal tahu saja, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 3,1% hingga 3,3% di semester I 2021. Ini lebih baik dibandingkan kontraksi yang dirasa pada kartal I 2021.
Memaksimalkan pertumbuhan penjualannya, KLBF berupaya melakukan inovasi melalui penyediaan layanan dan produk yang lebih terjangkau dan dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Melihat capaian sejauh ini dan kondisi ekonomi yang membaik, KLBF merevisi target kinerjanya sepanjang tahun 2021.
"Perseroan merevisi target pertumbuhan penjualan bersih tahun 2021 menjadi sebesar 7%-10% dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih sekitar 7%-10%," jelas manajemen seperti yang tertulis dalam keterbukaan informasi.
Asal tahu saja, menurut catatan Kontan.co.id sebelumnya, KLBF membidik kenaikan top line dan bottom line antara 5% hingga 6% sepanjang tahun 2021.
Baca Juga: Cum date dividen sederet emiten jatuh pekan ini, saham mana saja yang menarik?
Adapun KLBF tetap mempertahankan anggaran belanja modal sebesar Rp 1 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi. Rasio pembagian dividen juga dipertahankan pada rasio 45% hingga 55%, dengan memperhatikan ketersediaan dana dan kebutuhan pendanaan internal.
Kinerja sesuai ekspektasi
Mencermati kinerja KLBF hingga kuartal II 2021, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin mengungkapkan, laba bersih KLBF sejauh ini telah merealisasikan 52,4% dari ekspektasinya dan 51,2% dari konsensus.
Lebih lanjut dijelaskan, seperti yang telah diekspektasikan sebelumnya, tekanan margin kotor masih ada. Tercatat, margin kotor KLBF turun 2,1 poin secara tahunan menjadi 43,3%. Tekanan ini dipicu oleh pertumbuhan yang lebih cepat dari sisi bisnisnya, sehingga menghasilkan margin yang lebih redah.
Ia juga mencermati, KLBF membukukan biaya promosi yang lebih tinggi 2,6% year on year (yoy). Kenaikan ini disebabkan oleh low base effect di kuartal II 2020. Akan tetapi dibandingkan kuartal sebelumnya, biaya promosi itu masih lebih rendah 3,9%.
"Menunjukkan niat KLBF untuk melakukan lebih banyak efisiensi biaya di tingkat operasional, menurut pandangan kami," ungkapnya seperti yang tertulis dalam riset, Minggu (1/8).
Dengan demikian, margin bersih bersih kuartal II 2021 dapat dipertahankan di kisaran 12,3%. Capaian ini lebih mini dibanding kuartal II 2020 yang tercatat 12,4%, akan tetapi lebih tinggi dibanding kuartal I 2021 yang tercatat 11,9%.
Melihat kinerja KLBF sejauh ini, Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan pendapatan KLBF di tahun 2021 bisa mencapai Rp 24,7 triliun atau meningkat 6,7% yoy. Target pertumbuhan ini sedikit di bawah target manajemen KLBF yang mematok 7% hingga 10%. Sementara di tahun 2022, pendapatannya bisa mencapai Rp 26,1 triliun.
Baca Juga: Tertekan sejak awal 2021, simak rekomendasi analis untuk saham-saham emiten semen
Adapun laba bersih KLBF diproyeksikan bisa menyentuh Rp 2,9 triliun di akhir tahun 2021 atau meningkat 5,7% yoy. Sementara di tahun 2022, labanya diprediksi terkerek menjadi Rp 3,1 triliun.
Proyeksi di atas telah mempertimbangkan margin kotor divisi consumer heath yang menunjukkan angka lebih baik sepanjang semester I 2021. Di sisi lain, diasumsikan biaya promosi di sepanjang tahun 2021 dan 2022 akan ditekan 2,3% dan 3,7% lebih rendah dibanding estimasi sebelumnya.
"Kami yakin KLBF akan melanjutkan efisiensi biaya di tingkat operasional," jelasnya lagi.
Melihat proyeksi kinerja perusahaan ke depan, Mirae Aseet Sekuritas merekomendasikan buy KLBF dengan target harga Rp 1.760 per saham.
Selanjutnya: Musim bagi-bagi dividen berlanjut, ini rekomendasi saham dari analis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News