Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) telah merealisasikan pembukaan 27 toko baru sepanjang tahun 2025. Capaian ini melampaui target ekspansi perusahaan yang sebelumnya menargetkan pembukaan lebih dari 25 gerai baru.
Head of Corporate Communications & Sustainability PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), Melinda Pudjo, menyampaikan bahwa melalui jenama AZKO, perusahaan juga berhasil menjangkau 15 wilayah baru di lapis kedua dan ketiga di Indonesia yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan.
Langkah ini sejalan dengan strategi perusahaan dalam memperluas jangkauan bisnis, di antaranya ke Abepura, Sorong, Indramayu, Palu, Kolaka, Rantau Prapat, Palangka Raya, Tuban, Batulicin, serta sejumlah wilayah lainnya.
Baca Juga: IPO BEI di 2025: Target 45, Realisasi 26 dengan Nilai Fundraise Lampaui Target
Memasuki tahun 2026, ACES menargetkan penambahan toko baru secara bertahap dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian serta fokus pada profitabilitas.
“Angka pastinya masih kami kaji dan akan kami sampaikan lebih lanjut setelah mempertimbangkan perkembangan pasar dan kinerja ekspansi di tahun berjalan,” ujar Melinda kepada Kontan, Selasa (30/12/2025).
Lebih lanjut, Melinda menambahkan bahwa hingga saat ini perusahaan masih memprioritaskan penguatan dan pembaruan konsep toko, serta optimalisasi jaringan gerai di dalam negeri, seiring besarnya potensi pasar Indonesia.
Meski demikian, ACES tetap membuka peluang untuk mengevaluasi ekspansi internasional ke depan dengan mempertimbangkan kesiapan bisnis, kesesuaian pasar, dan keberlanjutan kinerja perusahaan.
“Setiap langkah strategis tersebut akan dilakukan secara terukur dengan prinsip kehati-hatian demi menciptakan nilai tambah jangka panjang,” tutup Melinda.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai terdapat peluang pemulihan kinerja keuangan ACES pada tahun 2025, sehingga kinerja laba bersih masih berpotensi tumbuh. Prospek tersebut ditopang oleh strategi ekspansi gerai di pasar domestik.
Menurut Nafan, fokus pembukaan toko baru di kota-kota tier dua dan tier tiga menjadi salah satu katalis penting peningkatan volume penjualan. Ekspansi di wilayah tersebut dinilai memiliki potensi pertumbuhan yang lebih besar, seiring dengan masih terbukanya ruang penetrasi pasar.
"ACES juga mesti fokus memperkuat strategi penjualan melalui kanal omni-channel. Ini penting karena zamannya sudah e-commerce," ucap Nafan kepada Kontan, Selasa (30/12/2025).
Meski demikian, Nafan mengingatkan masih terdapat sejumlah sentimen pemberat yang membayangi. Di antaranya adalah daya beli masyarakat yang cenderung terbatas, ketatnya persaingan di industri ritel, serta potensi kenaikan biaya operasional akibat meningkatnya biaya sewa dan logistik.
Selain itu, risiko makroekonomi juga menjadi perhatian. Inflasi yang berpotensi melampaui target Bank Indonesia serta perlambatan pertumbuhan ekonomi dapat menjadi sinyal peringatan bagi sektor ritel ke depan. Kendati demikian, Nafan menilai sentimen pendukung bagi ACES pada 2026 masih lebih dominan dibandingkan faktor risikonya.
Secara teknikal, Nafan melihat kinerja harga saham ACES masih dalam fase downtrend meskipun sudah terbatas dan masuk fase bearish consolidation. Dus, saat ini Nafan merekomendasikan untuk wait and see saham ACES.
Selanjutnya: Dana Asing Kabur Rp 42,34 Triliun dari Pasar Saham pada 2025, Cek Proyeksinya di 2026
Menarik Dibaca: 5 Kesalahan Pakai Cleansing Balm yang Harus Dihindari, Bikin Komedoan!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













