Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
Ia juga mencermati, KLBF membukukan biaya promosi yang lebih tinggi 2,6% year on year (yoy). Kenaikan ini disebabkan oleh low base effect di kuartal II 2020. Akan tetapi dibandingkan kuartal sebelumnya, biaya promosi itu masih lebih rendah 3,9%.
"Menunjukkan niat KLBF untuk melakukan lebih banyak efisiensi biaya di tingkat operasional, menurut pandangan kami," ungkapnya seperti yang tertulis dalam riset, Minggu (1/8).
Dengan demikian, margin bersih bersih kuartal II 2021 dapat dipertahankan di kisaran 12,3%. Capaian ini lebih mini dibanding kuartal II 2020 yang tercatat 12,4%, akan tetapi lebih tinggi dibanding kuartal I 2021 yang tercatat 11,9%.
Melihat kinerja KLBF sejauh ini, Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan pendapatan KLBF di tahun 2021 bisa mencapai Rp 24,7 triliun atau meningkat 6,7% yoy. Target pertumbuhan ini sedikit di bawah target manajemen KLBF yang mematok 7% hingga 10%. Sementara di tahun 2022, pendapatannya bisa mencapai Rp 26,1 triliun.
Baca Juga: Tertekan sejak awal 2021, simak rekomendasi analis untuk saham-saham emiten semen
Adapun laba bersih KLBF diproyeksikan bisa menyentuh Rp 2,9 triliun di akhir tahun 2021 atau meningkat 5,7% yoy. Sementara di tahun 2022, labanya diprediksi terkerek menjadi Rp 3,1 triliun.
Proyeksi di atas telah mempertimbangkan margin kotor divisi consumer heath yang menunjukkan angka lebih baik sepanjang semester I 2021. Di sisi lain, diasumsikan biaya promosi di sepanjang tahun 2021 dan 2022 akan ditekan 2,3% dan 3,7% lebih rendah dibanding estimasi sebelumnya.
"Kami yakin KLBF akan melanjutkan efisiensi biaya di tingkat operasional," jelasnya lagi.
Melihat proyeksi kinerja perusahaan ke depan, Mirae Aseet Sekuritas merekomendasikan buy KLBF dengan target harga Rp 1.760 per saham.
Selanjutnya: Musim bagi-bagi dividen berlanjut, ini rekomendasi saham dari analis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News