kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Analis: Prospek suku bunga AS masih tekan rupiah


Jumat, 20 Mei 2016 / 10:48 WIB
Analis: Prospek suku bunga AS masih tekan rupiah


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Pryambada mengatakan, nilai tukar rupiah melemah dipengaruhi oleh respon pelaku pasar uang terhadap rilis risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang memberi sinyal kenaikan suku bunga acuan.

"Masih adanya sentimen dari The Fed itu menahan rupiah untuk dapat bergerak di area positif dalam jangka pendek," katanya mengutip dari Antara, Jumat (20/5).

Ia menambahkan bahwa ekspektasi kenaikan suku bunga AS itu memicu keluarnya dana asing dari dalam negeri untuk berpindah ke Negeri Paman Sam sehingga menempatkan dolar AS mengalami apresiasi terhadap mayoritas mata uang utama dunia, termasuk rupiah.

Ia mengharapkan bahwa pelaku pasar tidak terlalu berlebihan dalam menanggapi rencana bank sentral AS itu mengingat hal itu masih berupa wacana. Di sisi lain, Bank Indonesia juga telah siap melakukan pelonggaran moneter lanjutan, situasi itu dapat menjadi katalis menopang mata uang domestik ke depannya.

Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere menambahkan, sentimen positif juga datang dari pemerintah yang optimistis kebijakan bank sentral AS dapat diimbangi oleh kebijakan pengampunan pajak dan perbaikan peningkatan peringkat rating dari Standard and Poors (S&P).

Hingga saat ini, lanjut dia, realisasi pembiayaan dalam APBN 2016 sudah mencapai 55 % dari rencana total bruto penerbitan surat berharga negara (SBN) Rp556 triliun. Diharapkan, sentimen itu dapat menjaga laju perekonomian Indonesia.

Pagi ini, rupiah semakin terpuruk di hadapan dollar Amerika Serikat (AS) di akhir pekan, Jumat (20/5). Mengacu data Bloomberg, pukul 10.27 WIB di pasar spot rupiah ke Rp 13.581 per dollar AS atau melemah 0,12% dari sebelumnya Rp 13.565 per dollar AS.

Senasib, rupiah di kurs Jakarta Interbank Spot Dollar (JISDOR) ke Rp 13.573 per dollar AS atau melemah 0,79% dari sebelumnya Rp 13.467 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×