Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Rupiah semakin terpuruk di hadapan dollar Amerika Serikat (AS) di akhir pekan, Jumat (20/5). Mengacu data Bloomberg, pukul 10.27 WIB di pasar spot rupiah ke Rp 13.581 per dollar AS atau melemah 0,12% dari sebelumnya Rp 13.565 per dollar AS.
Senasib, rupiah di kurs Jakarta Interbank Spot Dollar (JISDOR) ke Rp 13.573 per dollar AS atau melemah 0,79% dari sebelumnya Rp 13.467 per dollar AS
Asal tahu saja, dollar AS berada di jalur penguatannya. Dollar naik terhadap yen untuk pekan ketiga, terpanjang sejak Agustus. Pasca petinggi Federal Reserve mengipasi spekulasi kenaikan suku bunga AS pada awal bulan Juni.
Mata uang AS menuju bulan terbaik dalam setahun versus yen setelah Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda menegaskan ia siap untuk menambah stimulus jika diperlukan, dan akan mengambil tindakan jika tarif devisa menimbulkan risiko dalam mencapai target inflasi.
"Setiap bagian dari data yang kita dapatkan bahwa data stabil atau baik bagi AS - khususnya penjualan ritel dan nomor kerja - akan secara bertahap mendukung dollar,” kata Daniel Been, currency strategist dari Australia & New Zealand Banking Group Ltd mengutip Bloomberg.
Hari ini, dollar sedikit berubah pada 109,95 ¥ pukul 11:22 waktu Tokyo dari Kamis, di jalur untuk kenaikan 1,2 % pekan ini, dan kenaikan 3,2 % untuk bulan ini, terbesar sejak Mei 2015. Greenback diperdagangkan pada US$ 1,1207 per euro dari US$ 1,1203 pada penutupan New York.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News