Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Nilai tukar rupiah terkapar. Analis menduga, pelemahan rupiah bisa berlanjut hingga akhir pekan.
Di pasar spot, Kamis (19/5), rupiah anjlok 1,38% keĀ Rp 13.565 per dollar AS dan melorot 1,11% di Rp 13.467 pada kurs tengah Bank Indonesia (BI).
Penuturan David Sumual, Ekonom Bank Central Asia (BCA), pelemahan rupiah didominasi faktor eksternal.
Pelaku pasar menduga kenaikan suku bunga The Fed berpeluang terjadi dalam waktu dekat, yakni Juni. "Pelaku pasar getol bargain hunting terhadap dollar AS," kata David.
Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, menambahkan, keputusan BI mempertahankan suku bunga di 6,75% tidak banyak pengaruh.
Fokus pasar lebih banyak tertuju pada AS dan The Fed. "Peluang lemah lagi di Jumat (20/5) terbuka lebar," duga Faisyal.
David menambahkan, yang akan menjadi pembeda pergerakan rupiah adalah klaim pengangguran AS. "Kalau terjadi penurunan klaim pengangguran mingguan maka USD semakin prima," papar David.
Dia memprediksi, rupiah akan bergerak di Rp 13.300-Rp 13.600 hari ini. Faisyal menebak, pergerakan di Rp 13.450-Rp 13.600.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News