Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 tentu akan memiliki dampak tersendiri bagi kegiatan pasar modal Indonesia. Biasanya sektor-sektor yang terpengaruh dengan moment ini adalah sektor telekomunikasi, media, konsumsi dan ritel.
Analis senior Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar juga sependapat. "Secara historical, ketika pemilu sektor-sektor ini akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan," ungkapnya, Jumat (10/8).
Namun, William bilang kalau bicara tentang sosok yang maju dalam Pilpres, maka sektor-sektor yang berkaitan dengan program seorang calon presiden (capres) juga akan terpengaruh, misalnya sektor konstruksi dan CPO (crude palm oil).
"Jika memang market menyukai salah satu pasangan calon (paslon) yang pro dengan ekonomi, maka emiten yang memiliki korelasi dengan program paslon tersebut akan terangkat, apalagi jika mayoritas suara mendukung paslon tersebut," jelasnya.
William memberikan contoh misalnya sektor CPO dalam pemanfaatan energi biodesel yang digagas Joko Widodo (Jokowi) dan program pembangunan infrastruktur yang masih digenjot oleh pemerintah.
"Jika memang nantinya publik dominan dengan calon paslon ini, maka sektor-sektor tersebut akan terangkat," lanjutnya.
Dari sisi saham, William merekomendasikan saham PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).
Ia merekomendasikan untuk membeli saham TBLA dengan target harga jangka panjang di level Rp 1.700 per saham.
Untuk WSKT, ia juga merekomendasikan untuk beli dengan target harga jangka panjang di level Rp 4.000 per saham.
Sekadar info, harga saham TBLA pada akhir perdagangan pekan ini (10/8) turun 3,43% ke level Rp 985 per saham. Sedangkan harga saham WSKT naik 3.94% ke level Rp 2 110 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News