Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) berharap operasional Trans Jawa dapat ditangani oleh satu tangan. Langkah tersebut untuk kepentingan efektivitas pengoperasian Trans Jawa.
"Untuk antisipasi hal tersebut, kami dirikan PT Jasa Marga Trans Jawa All Road," kata Direktur Utama JSMR Desi Aryani, Kamis (9/8).
Dia mengungkapkan dalam proyek Trans Jawa terdapat 20 Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), di mana ada 13 BPJT milik Jasa Marga, 4 PT Waskita Karya (WSKT), 2 Astra Group dan 1 dari Malaysia. Dengan begitu, porsi JSMR dalam proyek tersebut mencapai 65%.
Dengan hadirnya PT Jasa Marga Trans Jawa All Road, dari 20 BPJT tersebut akan di spin off ke sana. Yang mana, BPJT Jasa Marga akan diupayakan untuk masuk lebih dulu. Dari 25 anak usaha JSMR sebanyak 4 hingga 5 perusahaan sudah ada di dalam Jasa Marga Trans Jawa All Road.
"Nanti, secara bertahap akan kita spin off bersama denga cabang cabang Trans Jawa, tapi masih proses," ungkapnya.
Sementara itu, emiten plat merah tersebut juga akan terus mengkomunikasikan dengan beberapa BPJT di luar JSMR. Harapannya, emiten tersebut masih bisa menjalin kerja sama yang lebih efektif dengan Waskita Toll Road. Begitu juga bangun komunikasi kerja sama dengan pihak swasta.
Selain itu JSMR juga sudah propose untuk bekerja sama dengan PUPR, terkait bagaimana caranya mengoperasikan yang paling efektif, tapi belum berbentuk persetujuan formal. "Jadi masih terus kita diskusikan, karena kompetensi utama JSMR memiliki 65% di Trans Jawa," jelasnya.
Desi mengungkapkan, masih ada waktu beberapa bulan ke depan untuk memutuskan model pengoperasian paling efektif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News