Reporter: Auriga Agustina | Editor: Handoyo
Sementara, Analis Binaartha Sekuritas, Nafan Aji mengatakan bahwa saham-saham yang masuk ke dalam MSCI dapat dijadikan acuan untuk Investor asing dalam berinvestasi, dengan melihat kriteria pasar yang memiliki fundamental positif.
Pergerakan harga saham yang baik serta memiliki likuiditas maupun juga memiliki kapitalisasi pasar yang besar. "Biasanya jika saham-saham masuk MSCI harganya cenderung naik, tapi itu cuma sesaat saja, jadi manfaatnya tidak signifikan,” katanya.
Menurut Nafan selain MSCI, sebaiknya Investor asing yang ingin berinvestasi di Indonesia menjadikan saham-saham LQ 45 sebagai acuan karena lebih beragam, sehingga nantinya Investor bisa memilih saham yang memiliki fundamental baik.
Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada menganggap, saham-saham yang masuk MSCI biasanya akan menjadi pilihan Investor asing dan biasanya saham-saham yang dilirik asing pergerakan harga sahamnya akan lebih aktif.
Hal ini tentu mendorong minat investor dari dalam negeri juga untuk melakukan investasi pada saham-saham yang masuk dalam MSCI. “Umumnya asing akan melihat MSCI jika ingin membeli saham-saham di Indonesia,” katanya.
Menurut Reza, dafatar saham yang ada di MSCI lebih digunakan untuk mempermudah pengelola dana memilih saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan disesuaikan dengan bobot dalam portofolio mereka.
“Jadi kalau misalnya ada saham diluar MSCI bisa memberikan return lebih tinggi dari daftar yang ada di MSCI dan Fundamentalnya lebih baik, sebaiknya jangan terlalu mengikuti MSCI,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News