kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Masuk MSCI, harga saham berpotensi naik dan dilirik investor


Rabu, 14 November 2018 / 22:30 WIB
Analis: Masuk MSCI, harga saham berpotensi naik dan dilirik investor
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Auriga Agustina | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Keuangan International, Morgan Stanley Capital International (MSCI) pada pengumuman Selasa (13/11) malam melakukan perubahan indeks yang akan berlaku pada 30 November mendatang.

Kepala Riset Koneksi Kapital Indonesia Alfred Nainggolan mengatakan, sejatinya indeks MSCI hampir sama dengan saham yang masuk ke dalam LQ 45 hanya yang membedakan MSCI manfaatnya relatif lebih besar karena pengakuannya dilihat secara global. 

Dengan demikian investor asing berpotensi membeli saham-saham yang masuk ke MSCI apalagi jika fundamental perusahaan bagus. Adapun menurut Alfred, saham-saham yang berhak menjadi penghuni MSCI adalah saham yang memiliki kapitalisasi besar, harga saham yang memiliki performa baik dan likuiditas saham.

Dia memberi contoh saham yang memiliki likuiditas tinggi, sehingga menjadi penghuni baru MSCI adalah PTBA dan TKIM, “PTBA dan TKIM bisa masuk karena transaksi hariannya naik, tahun kemarin hanya 4 miliar per hari, tapi pada tahun 2018 sekitar 100 miliaran per hari, begitupun dengan PTBA. Tahun kemarin 40miliaran tahun ini Rp 120miliaran,” katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (14/11). 

Lebih jauh dia mencontohkan performa harga saham WSKT yang baru saja terdepak dari MSCI mengalami penurunan yang signifikan. Memang jika dilihat dari data RTI harga saham WSKT terkoreksi 35,75% secara year to date (ytd). 

Menurut Alfred hingga saat ini hanya MSCI yang menjadi Indeks acuan Investor secara global, sebab menurutnya MSCI sudah relatif cukup lama dan mengcover hampir semua saham di seluruh negara.

Alfred bilang, biasanya memang saham-saham yang masuk MSCI akan mengalami lonjakan harga saham sementara yang dikeluarkan akan terkoreksi, dia mengatakan hal tersebut karena beberapa manager Investasi global yang memakai acuan MSCI akan mengeluarkan saham-saham yang di keluarkan dari MSCI dan memasukkan saham-saham pendatang MSCI.

Sementara, Analis Binaartha Sekuritas, Nafan Aji mengatakan bahwa saham-saham yang masuk ke dalam MSCI dapat dijadikan acuan untuk Investor asing dalam berinvestasi, dengan melihat kriteria pasar yang memiliki fundamental positif.

Pergerakan harga saham yang baik serta memiliki likuiditas maupun juga memiliki kapitalisasi pasar yang besar. "Biasanya jika saham-saham masuk MSCI harganya cenderung naik, tapi itu cuma sesaat saja, jadi manfaatnya tidak signifikan,” katanya.

Menurut Nafan selain MSCI, sebaiknya Investor asing yang ingin berinvestasi di Indonesia menjadikan saham-saham LQ 45 sebagai acuan karena lebih beragam, sehingga nantinya Investor bisa memilih saham yang memiliki fundamental baik.

Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada menganggap, saham-saham yang masuk MSCI biasanya akan menjadi pilihan Investor asing dan biasanya saham-saham yang dilirik asing pergerakan harga sahamnya akan lebih aktif. 

Hal ini tentu mendorong minat investor dari dalam negeri juga untuk melakukan investasi pada saham-saham yang masuk dalam MSCI. “Umumnya asing akan melihat MSCI jika ingin membeli saham-saham di Indonesia,” katanya.

Menurut Reza, dafatar saham yang ada di MSCI lebih digunakan untuk mempermudah pengelola dana memilih saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan disesuaikan dengan bobot dalam portofolio mereka. 

“Jadi kalau misalnya ada saham diluar MSCI bisa memberikan return lebih tinggi dari daftar yang ada di MSCI dan Fundamentalnya lebih baik, sebaiknya jangan terlalu mengikuti MSCI,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×