Reporter: Auriga Agustina | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. MSCI mendepak PT Matahari Store Tbk (LPPF) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dari daftar MSCI global. Kedua saham tersebut masuk ke dalam MSCI Small Capital atau berkapitalis kecil. Namun, disaat bersamaan, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) masuk ke dalam MSCi Global.
Analis Binaartha Sekuritas, Nafan Aji mengatakan, bahwa keluarnya WSKT dan LPFF dari MSCi indeks global lebih dikarenakan faktor penurunan market cap dan juga penurunan harga saham emiten tersebut. “Volume trading kedua saham ini mengalami penurunan, hal ini lah yang menyebabkan harga saham keduanya terkoreksi,” ujarnya, Rabu (14/11).
Untuk WSKT sendiri, menurut Nafan, investor asing mempertimbangkan aset kas emiten plat merah yang cenderung negatif, sehingga asing wait and see terlebih dahulu untuk masuk ke saham WSKT. Sedangkan untuk saham LPPF, fundamentalnya kurang menarik sehingga investor cenderung wait and see dan akhirnya trading LPPF menjadi turun.
Nafan mengatakan, sentimen MSCI terhadap saham-saham yang dikeluarkan hanya sementara, sebab yang nantinya akan dilihat Investor kembali pada fundamental perusahaan. Pasca terdepaknya WSKT dan LPPF dari MSCI global. Harga saham WSKT terkoreksi 6,27% menjadi Rp 1.420 per saham begitu pula dengan LPPF terkoreksi 5,01% menjadi Rp 4550 per saham.
Sementara itu, masuknya PTBA dan juga TKIM dalam MSCI global karena memang, emiten ini memiliki fundamental yang baik. Sehingga Investor tertarik untuk mencermati saham ini, dan akibatnya volume trading PTBA dan juga TKIM mengalami peningkatan. Hal inilah yang akhirnya membuat PTBA dan juga TKIM masuk ke dalam MSCI global.
Hingga kuartal ketiga tahun ini laba bersih PTBA memang meningkat 49,61% dan TKIM meningkat 1,004% dibandingkan priode yang sama tahun sebelumnya. Nafan menambahkan, bahwa PTBA masih terus menarik sebab harga batubara di tanah air masih kondusif dan stabil. Sementara, TKIM menarik lantaran fundamental baik, didukung dengan evaluasi yang murah murah 7,68 kali
Senada, Alfred Nainggolan, kepala riset Koneksi kapital Indonesia mengatakan bahwa keluarnya WSKT dan juga LPPF karena kapitalisasi saham tersebut sudah turun, “karena WSKT dan LPPF kapitalisasinya sudah turun dari 40 triliun atau 50 trilun ke sekitar 20an triliun, maka dari itu dia bisa masuk lagi ke MSCI global,” katanya.
Dia menilai PTBA dan juga TKIM kapiitalisasinya mengalami kenaikkan sehingga saham tersebut masuk ke dalam MSCI global. Menurutnya walaupun WSKT saat ini masuk ke dalam MSCI small capital, namun prospek Waskita masih baik, sebab emiten tersebut memiliki fundamental yang baik.
Keluar atau masuknya saham-saham ke MSCI menurut Alfred tidak akan merubah valuasi. Sementara untuk LPPF menurut Alfred, kinerja masih kurang baik, sehingga Investor harus wait and see dulu saham ini.
Nafan mengatakan, WSKT masih sangat layak dikoleksi sebab pada akhir tahun biasanya perusahaan kontruksi akan mendapat kucuran dana dari kontrak mereka, selain itu dia meyakini di awal tahun depan WSKT akan mendapat banyak kontrak, seiring pengembangan infrastruktur yang terus lakukan pemerintah. Sementara dia menyarankan Investor untuk wait and see telebih dahulu LPPF karena kinerjanya yang kurang mendukung.
Nafan merekomendasikan buy WSKT dengan target harga Rp 1825 dalam jangka waktu menengah, maintain buy PTBA Rp 5.180 untuk jangka waktu menengah, dan maintain buy TKIM dengan target harga Rp 14.525 jangka waktu menengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News