kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.745.000   4.000   0,23%
  • USD/IDR 16.430   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.223   -248,56   -3,84%
  • KOMPAS100 896   -33,02   -3,55%
  • LQ45 709   -20,34   -2,79%
  • ISSI 194   -8,31   -4,11%
  • IDX30 370   -9,39   -2,47%
  • IDXHIDIV20 444   -10,12   -2,23%
  • IDX80 103   -3,04   -2,87%
  • IDXV30 107   -2,26   -2,07%
  • IDXQ30 121   -3,14   -2,53%

Analis dari Singapura Ini Ungkap Penyebab IHSG Rontok pada Selasa (18/3)


Selasa, 18 Maret 2025 / 13:16 WIB
Analis dari Singapura Ini Ungkap Penyebab IHSG Rontok pada Selasa (18/3)
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok ke level terendah 3,5 tahun pada Selasa (18/3), karena kekhawatiran atas tarif tit-for-tat, rencana fiskal Indonesia, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok ke level terendah 3,5 tahun pada Selasa (18/3), karena kekhawatiran atas tarif tit-for-tat, rencana fiskal Indonesia, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Mengutip Reuters, IHSG merosot ke level 6.011,842, level terendah sejak 21 September 2021. Karena aksi jual yang tajam memicu penghentian perdagangan selama 30 menit setelah pelemahan IHSG menembus 5%. Dan terakhir merosot hingga 6%.

HSG memasuki wilayah bearish sejak 28 Februari 2025, turun lebih dari 20% dari puncak rekornya pada 19 September 2024.

"Penurunan tajam hari ini terasa lebih seperti pelepasan posisi dan likuidasi paksa, terutama bagi mereka yang berdagang dengan margin, daripada perubahan fundamental," kata Mohit Mirpuri, seorang manajer dana di SGMC Capital yang berbasis di Singapura seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: IHSG Longsor Lebih dari 5%, BEI Bekukan Perdagangan

Aksi jual tersebut menggarisbawahi meningkatnya kekhawatiran investor tentang rencana belanja pemerintah Indonesia dan prospek ekonomi Indonesia karena investor asing keluar dari pasar saham.

Penurunan hampir 30% dalam pendapatan pemerintah Indonesia pada bulan Januari, karena Presiden Prabowo Subianto menerapkan rencana belanja besar, telah menimbulkan kekhawatiran tentang keberlanjutan fiskal dan potensi lonjakan pinjaman.

Fokus investor sekarang akan tertuju pada keputusan kebijakan dari Bank Indonesia (BI) pada Rabu (19/3), ketika bank sentral secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap, memprioritaskan stabilitas mata uang.

Rupiah melemah 2% terhadap dolar AS tahun ini meskipun ada intervensi bank sentral.

"Data deflasi baru-baru ini menimbulkan kekhawatiran pada kisah pertumbuhan konsumsi. Pertemuan BI besok dapat memberikan dorongan taktis jika terjadi penurunan suku bunga, tetapi gambaran yang lebih besar tetap merupakan salah satu posisi selektif daripada pemulihan yang luas," kata Mirpuri.

Baca Juga: Trading Halt Dicabut, IHSG Makin Ambles

Selanjutnya: Bisa Rontokkan Kolesterol saat Puasa, 3 Obat Herbal Ini Pas Buat Penderita Kolesterol

Menarik Dibaca: Jakarta Hujan Petir, Simak Ramalan Cuaca Malam Ini di Wilayah Jabodetabek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×